Asmat, harianpapuanews.id – Tim Search And Rescue (SAR) gabungan Sat Polairud dan Kantor Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) berhasil menemukan 18 korban yang dilaporkan hilang disekitar Muara Safan, Distrik Fayi, Kabupaten Asmat, Papua, Minggu (10/02/2019) Pukul 17.20 WIT.
“Sebanyak delapan belas korban yang sebelumnya dilaporkan hilang itu ditemukan dalam keadaan selamat,” kata Kabid Humas Polda Papua Kombes Pol Drs. Ahmad Musthofa Kamal, Minggu malam.
Kamal mengatakan, tim gabungan berhasil menemukan seluruh korban di Muara Ocenep, dan saat ini telah dievakuasi menuju Distrik Fayit. Rencana besok seluruh penumpang selamat akan kembali ke Distrik Agats.
“Dari keterangan salah satu penumpang fiber (perahu mesin) menepi dikarenakan cuaca buruk, sehingga tidak melanjutkan perjalanan dengan fiber lainnya,” kata Kamal, Minggu malam.
Sebelumnya, Kamal mengatakan, tim gabungan tengah melakukan percarian, pertolongan dan penyelamatan terhadap 18 korban perahu mesin yang hilang, di Muara Safan, Distrik Fayit, Kabupaten Asmat.
“Proses pencarian itu dilakukan setelah seorang pria bernama Ambrosius Piramat mendatangi Kantor SAR Kabupaten Asmat untuk melaporkan hilangnya satu buah fiber (perahu mesin) 40 PK beserta 18 orang, (17 penumpang, 1 motoris) di muara tersebut,” kata Kabid Humas Polda Papua Kombes Pol Ahmad Musthofa Kamal.
Kamal menjelaskan, berdasarkan keterangan saksi pelapor, pada Kamis (08/02/2019) empat buah fiber (perahu mesin) 40 PK berangkat dari Distrik Agats dengan tujuan Distrik Fayit. Selanjutnya, Jumat (09/02/2019) tiga buah fiber (perahu mesin) sudah sampai di Distrik Fayit namun fiber yang satunya belum tiba di Distrik Fayit.
“Salah satu penumpang yang sudah tiba di Distrik Fayit memberitahu kepada keluarganya yang berada di Distrik Agats untuk melaporkan kejadian ini ke Kantor SAR Kabupaten Asmat,” jelas Kamal.
Setelah menerima laporan tersebut, lebih jauh Kamal menerangkan, tim gabungan yang terdiri dari Polair, Basarnas dan keluarga korban melakukan pencarian terhadap para korban. Berdasarkan keterangan personel di lapangan, saat kejadian cuaca buruk dan gelombang tinggi di sekitar Muara Safan.
“Papua memang beberapa waktu belakangan ini mengalami cuaca ekstrim yaitu hujan angin, gelombang laut yang tinggi, sehingga kami harapkan bagi warga yang menggunakan transportasi laut agar lebih waspada sehingga tidak terjadi hal-hal yang tidak kita inginkan bersama,” ungkapnya.
Adapun nama-nama penumpang di dalam fiber tersebut yakni Tinus (30 Tahun) (motoris), Pia Pea (25) Dimas Lakwopak (1), Herman (40), Lafera Bare (30), Theo (30), Emates (30), Andreas (50), Sinta (30), Kisia Fanepu (24), Koleta Kipin (28), Agata Asetu (29), Seronda Waren (31), Rian Basau (14), Natalia Tupan (34), Moel (25), Sinta Saki (75), Yustina Eme (21). (mel)
