Manokwari, harianpapuanews.id – Menteri Iklim dan Lingkungan Hidup Kerajaan Norwegia, Ola Elvestuen mengatakan, pemerintahannya sangat mendukung Indonesia khususnya Provinsi Papua barat menjadi wilayah konservasi. Oleh karena itu, kunjungan ini merupakan keseriusannya terhadap diskusi beberapa waktu lalu di negaranya bersama Gubernur Papua Barat, Dominggus Mandacan.
“Saya sangat sepakat dengan Gubernur Papua Barat, bahwa kita tidak dapat hidup di bumi yang sakit, dan hal ini juga terjadi di norwegia dan negara antartika dimana perubahan iklim terjadi sangat cepat,” kata Ola Elvestuen saat melaksanakan diskusi bersama Gubernur Papua Barat, Dominggus Mandacan, di Swiss-Belhotel Sorong. Kamis (14/02/2019).
Norwegia bersama negara-negara lain termasuk Indonesia bekerjasama berupaya mengatasi perubahan iklim tersebut, dan kerjasama ini sudah berlangsung selama 10 tahun. Untuk itu, melalui Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional Republik Indonesia/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Kementerian PPN/Bappenas) dan Kementrian Keuangan akan ditingkatkan lagi kerjasama yang selama ini sudah terjalin.
“Apalagi Indonesia termasuk Provinsi Papua Barat memiliki hutan yang sangat luas dan berperan penting bagi dunia, karena hutan dapat menyerap karbo yang sangat besar,” jelas Ola Elvestuen.
Pemerintah Norwegia melalui diskusi dengan Gubernur Papua Barat di norwegia berkonsentrasi pada konservasi keanekaragaman hayati bukan hanya saja hutan tetapi juga laut. Pihaknya juga berkomitmen akan mendukung penuh program Pemerintah Provinsi Papua Barat termasuk pendanaan.
“Kami berharap pada diskusi ini akan didapatkan kesepakatan dan komitmen dalam mewujudkan program konservasi lingkungan ini,” tandas Ola Elvestuen.
Dominggus Mandacan mengatakan, Papua Barat sendiri mempunyai luas wilayah 140.376 Kilometer dan memiliki luas hutan 9.713.137 hektar yang berkontribusi sebesar 8,12 persen terhadap luas hutan hujan tropis indonesia, dan hutan Papua Barat sebagian besar merupakan hutan primer menutupi 90 persen wilayah Papua dan Papua Barat termasuk luas mangrove sebesar 481.237.01 hektar, dan luas hutan gambut 541.559,92 hektar.
“Hutan Papua Barat sendiri diperkirakan menyimpan 1.323 juta metrik ton karbon yang bermanfaat bagi umat manusia. Jika dijaga dengan baik itu akan mengendalikan iklim dunia,” papar Dominggus.
Pemerintah Papua Barat dan dan masyarakatnya sangat berkomitmen menjaga alam. Hal ini terlihat dengan visi pembangunan daerah mewujudkan pengelolaan lingkungan dan sumber daya alam yang berkeadilan dan berkelanjutan.
“Saya juga meminta untuk memperhatikan masyarakat adat yang turut menjaga dan memperhatikan hutan sebagai paru-paru dunia,” tandas Dominggus. (mel)