Manokwari, harianpapuanews.id – Selumlah petani Kampung Desai dan Kampung Mulia, Kabupaten Manokwari, Provinsi Papua Barat, memanen paksa tanaman padi disebabkan ratusan hektar sawahnya diserang hama wareng coklat, sejak Selasa 25 September 2018 lalu.
“Panen ini dilakukan karena semua lahan sawah milik petani di sini diserang hama wareng coklat. Kalau kita tidak panen, nanti kita mau cari makan dimana lagi,” kata Petani Kampung Desai, Mega saat ditemui awak media ini, Sabtu (29/09/2018)
Menurut Mega, sebetulnya ratusan hektar lahan padi ini belum waktunya dipanen. Namun untuk menghindari kerugian yang lebih besar, petani lalu mengambil keputsan meman padi yang memang masih bisa dimanfaatkan.
“Biasanya kalau panen seperti ini kita bisa dapat dua ton. Tepi dalam kondisi begini kita hanya kumpul satu ton setengah saja,” jelas Mega.
Akibat serang hama wereng coklat itu, Mega mengaku mengalami kerugian materil puluhan juta rupiah, belum termasuk petani lainnya. Untuk itu, pemerintah diharapkan segera membantu para petani.
“Kalau bicara kerugian yang pasti banyak sekali. Untuk saya sendiri bisa sampai puluhan juta rupiah. Itu belum termasuk teman-temaku yang lainnya,” ungkapnya.
Petani Kampung Desai, Samuri mengatakan, saat ini para petani kampung ini terus bekerja ekstra memanen paksa lahan padinya masing-masing yang masih bisa diselamatkan.
“Sebetulnya belum waktunya panen, kita sudah panen. Itu semua kita lakukan karena ada serangan wareng coklat yang sudah sulit dikendalikan,” tegasnya.
Samuri menerangkan, dalam satu hektar lahan miliknya bisa mendapat 40 karung plastik 50 kilogram. Ironisnya, dengan adanya peristiwa itu, dia hanya bisa mendapat enam karung.
“Mudah-mudahan pemerintah bisa membantu memberikan pupuk dan benih. Kami tidak mau minta bantuan uang, karena kalau bicara uang jalan ceritanya sudah lain,” harapnya. (mel)