Jayapura, harianpapuanews.id – Dengan banyaknya titik-titik penyaluran yang terhambat akibat banjir bandang yang menerjang wilayah Sentani dan sekitarnya, Pertamina telah mengaktifkan pola penyaluran alternatif melalui Sarmi, Kabupaten Sentani sejak Rabu (20/03/2019).
“Kami telah memetakan titik-titik hambatan dan berupaya agar BBM dapat masuk ke lembaga penyalur dan Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) di Sarmi. Ada berbagai cara yang ditempuh, salah satunya adalah penyaluran alternatif melalui jalur laut, yaitu dari Terminal BBM Biak,” jelas Unit Manager Communication, Relations, & CSR PT Pertamina (Persero) Marketing Operation Region (MOR) VIII, Brasto Galih Nugroho melalui siaran peranya, Senin (25/03/2019).
Tercatat tujuh titik yang menghambat mobil tangki untuk membawa BBM ke Sarmi akibat rusaknya infrastruktur pasca bencana banjir bandang Sentani yaitu, rusaknya jembatan Doyo Lama, rusaknya jembatan Nimbo, banjir di Nimboton, putusnya jembatan Taja, amblasnya jembatan Toaren, rusaknya jembatan Tor, dan rusaknya jembatan Kwinsaren.
Hingga Jumat malam (22/03/2019) Pertamina telah menyalurkan sepuluh kiloliter premium, lima kiloliter biosolar, dan lima kiloliter untuk lembaga penyalur di wilayah Sarmi menggunakan mobil tangki. Khusus BBM dari jalur laut yang menggunakan kapal dari Terminal BBM Biak, Pertamina juga telah melakukan proses discharging sebanyak sepuluh kiloliter premium dan lima kiloliter biosolar di dermaga Sarmi.
“Tim HSSE (Health, Safety, Security, and Environment) Pertamina juga diterjunkan langsung agar proses pengiriman berjalan sesuai aspek safety (keselamatan),” ungkapnya.
Khusus untuk penyaluran minyak tanah, Brasto menambahkan, satu unit mobil tangki yang membawa lima kiloliter minyak tanah bahkan telah tiba di lembaga penyalur pada Sabtu (23/03/2019). Seluruh mobil tangki yang dikerahkan dapat kembali beroperasi seperti semula baik untuk lembaga penyalur retail maupun industri.
“Namun demikian, kami tetap pantau kondisi di lapangan. Penyaluran BBM seberapapun sulitnya medan akibat bencana tetap kami lakukan agar kebutuhan BBM bisa terpenuhi,” tutup Brasto. (mel)
