Manokwari, harianpapuanews.id – Kantor Imigrasi Kelas II Non TPI Manokwari, Papua Barat, tengah renovasi gedungnya agar bisa digunakan untuk pencanangan pembangunan zona integritas Menuju Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK) dan Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBBM).
Kepala Kantor Imigrasi Kelas II Non TPI Manokwari, Bugie Kurniawan mengatakan, untuk mendukung pembangunan zona integritas tersebut pihaknya diwajibkan menyiapkan ruang pelayanan yang transparan, bersih dan bebas dari korupsi.
“Tujuannya agar tidak ada lagi sekat-sekat yang menutupi ruang pelayanan dan ruangan pendukung lain yang berada dibelakangnya, sehingga masyarakat bisa melihat bahwasanya pegawai kita memang melayani pemohon (paspor) dengan benar,” kata Bugie saat ditemui wartawan, Selasa (14/05/2019).
Selain itu, Imigrasi Manokwari juga akan menyediakan jalur pelayanan khusus bagi kelompok rentan, termasuk fasilitas kamar mandi khusus untuk kelompok penyandang disabilitas dan ruang bermain anak.
“Kami juga telah menyiapkan ruang layanan informasi dan pengaduan dari masyarakat, serta ruang khusus bagi ibu yang menyusui. Sehingga warga yang datang membuat paspor baru ataupun memperbaharui paspor lama merasa nyaman,” tutur Bugie.
Tidak hanya itu, Lanjut Bugie, Imigrasi Manokwari akan melangkapi pelayanannya dengan aplikasi antrian paspor online dan menyediakan ruang indeks kepuasan masyarakat (IKM), serta mengembangkan teknologi Dretrue untuk melayani masyarakat yang akan mengambil paspornya.
“Teknologi Dretrue ini nantinya digunakan petugas kami di ruang tunggu untuk melanyani masyarakat yang akan mengambil paspornya. Jadi, pada saat masyarakat menyerahkan bukti pengambilan paspornya kami sudah menyiapkan paspor yang akan diambil tersebut,” jelas Bugie.
Adapun progras renovasi pembangunan gedung Imigrasi Manokwari, tambah Bugie, sudah hampir mencapai 80 persen, sisa 20 persennya untuk penyelesaian pembuatan kursi dan meja counter resepsionis yang akan dimanfaatkan untuk pelayanan kepada masyarakat.
“Renovasi gedung Imigrasi ini ditargetkan rampung pada pertengahan bulan Juni, dan akan diresmikan oleh Kepala Kanwil Kemenkumham Papua Barat serta dihadiri oleh pihak pemerintah Provinsi Papua Barat dan Pemkab Manokwari,” sebut Bugie.
Agnes Lefina Sesa, salah seorang pemohon paspor memberikan tanggapan positif kepada Imigrasi Manokwari karena telah berkomitmen mewujudkan good governance dan clean government yang bersih dan bebas dari korupsi, kolusi dan nepotisme.
“Kami memberikan apresiasi atas komitmen dan pelayanan Imigrasi Manokwari, karena pembuatan paspor sekarang lebih mudah dan cepat,” kata Agnes saat ditemui di ruang pembuatan paspor.
Menurut Agnes, jajaran Imigrasi Manokwari saat ini sangat serius melakukan pemberantasan pungutan liar (pungli), sehingga setiap warga yang mengajukan pembuatan dan perpanjangan paspor sudah sangat transparan.
“Tapi kita berharap agar Imigrasi Manokwari cepat menyiapkan aplikasi paspor online, sehingga kita bisa menimput datanya sendiri,” pesan Agnes (mel)