Manokwari, harianpapuanews.id – Kepolisian Daerah (Polda) Papua Barat, menyatakan penutupan rapat peleno terbuka penetapan rekapitulasi hasil penghitungan perolehan suara peserta Pemilu 2019 berlangsung aman, tertib dan lancar, di Aston Niu Manokwari, pada Jumat (17/05/2019) pukul 02.23 WIT.
“Rapat pleno terbuka yang diselenggarakan KPU Provinsi Papua Barat telah ditutup secara resmi oleh Ketua KPU Provinsi Papua Barat Amus Atkana pada Jumat dini hari,” kata Kapolda Papua Barat, Brigadir Jenderal Pol. Drs. Herry Rudolf Nahak melalui Kabid Humas Polda Papua Barat AKBP Mathias Krey, melalui siran persnya, Jumat.
Kepala Biro Operasional (Karo Ops), Direktur Intelijen dan Keamanan (Dirintelkam), Direktur Reserse dan Kriminal Umum (Direskrimum), Direktur Bimbingan Masyarakat (Dirbinmas ) dan Kasat Brimob selaku pejabat utama Polda Papua Barat memantau langsung pelaksanaan penutupan pleno terbuka rekapitulasi hasil penghitungan perolehan suara pemilu Presidan dan Wakil Presidan, DPR-RI, DPD-RI dan DPRD Parovinsi ini guna memastikan jalannya acara dengan aman dan tertib.
“Ratusan personil Polda Papua Barat dengan diback-up personil TNI juga turut mengamankan jalannya rapat pleno terbuka ini,” ungkap Mathias.
Ketua KPU Papua Barat, Amus Atkana menyampaikan terima kasih kepada berbagai elemen masyarakat dan instansi pemerintah yang telah mendukung proses pelaksanaan Pemilu 2019, sehingga rekapitulasi hasil penghitungan perolehan suara peserta pemilu telalah usai digelar dan berlangsung aman dan tertib.
“Terima kasih kepada berbagai pihak yang turut menyukseskan jalannya Pemilu yang aman, tertib, dan lancar. Terutama Polri dan TNI, serta berbagai elemen masyarakat yang tinggal di seluruh wilayah Papua Barat,” tutur Atkana.
Hasil dari penetapan pleno ini, katanya, akan dibawa ke tingkat nasional dan akan ditetapkan oleh KPU-RI yang nantinya menjadi hasil penetapan calon terpilih baik Presiden dan Wakil Presiden, DPR-RI, DPD-RI, DPRD Provinsi dan DPRD kabupaten/kota.
“Sekali lagi saya ucapkan terima kasih. Kita sudah berhasil mematahkan isu rawan satu yang ada di Papua Barat,” tegas Atkana. (*/mel)
