Manokwari, harianpapuanews.id – Gubernur Papua Barat, Dominggus Mandacan memberikan apresiasi kepada Ikatan Keluarga Flobamora Nusa Tenggara Timur (NTT) Papua Barat yang telah memberikan kontribusi bagi pembanguan di wilayah itu.
“Saya berterima kasih kepada keluarga Flobamora NTT, baik sebagai TNI dan Polri, ASN, petani, nelayan, pedagang, pengusaha yang telah memberikan kontribusi besar bagi pembangunan dan kemajuan di Papua Barat,” kata Mandacan saat menghadiri puncak perayaan hari ulang tahun (HUT) ke 3 Ikatan Keluarga Flobamora Nusa Tenggara Timur (NTT) Provinsi Papua Barat, di Aston Niu Hotel, Manokwaru, Sabtu (06/10/2019).
Pembangunan Papua Barat, kata Dominggus, tidak bisa dibangun sendiri. Pemerintah membutuhkan berbagai pihak seperti organisasi masyarakat (Ormas) dari seluruh Nusantara untuk bersama-sama masyarakat Papua membangun daerahnya.
“Kita akui bahwa sejak awal kita tidak tahu menulis, membaca dan berhitung. Tapi karena semua suku termasuk keluarga besar Flobamora NTT hidup bersama-sama kami di tanah Papua sehingga kami bisa membaca, berhitung dan menulis,” ungkap Dominggus.
Sebagai kepala suku besar Arfak, Dominggus mengajak masyarakat Flobamora NTT dimanapun berada agar kebersamaan ini terus dirawat dengan baik demi menunjang proses pembangunan di tanah Papua Barat.
“Dimanapun bumi dipijak disitulah langit kita junjung dan hal itu telah ditunjukan oleh masyarakat Flobamora. Apabila ada masalah internal dalam keluarga besar Flobamora, dan atau dengan kerukunan keluarga besar lain, kita selesaikan secara kekeluargaan, kebersamaan sehingga kita hidup rukun dan damai,” sebut Dominggus.
Papua Barat, kata Dominggus, harus menunjukan kepada Indonesia bahwa seluruh masyarakat Nusantara yang hidup di wilayah itu tidak pernah saling bermusuhan satu dengan yang lain. Apabila ada perselisian yang muncul di kalangan masyarakat Flobamora NTT segera disampaikan kepada pemerintah agar dicarikan solusi terbaik. Pasalnya, Papua Barat ini termasuk sepuluh besar provinsi yang aman di Indonesia.
“Mesmkipin kita datang dalam perbedaan suku, agama ras dan budaya. Tapi kita semua adalah Indonesia dan ternyata benar, dalam kehidupan sehari-hari ketika ada masalah bisa cepat kita selesaikan dan padaakhirnya kita bias hidup rukun sampai detik ini,” ungkap Dominggus.
Menurut Dominggus, seluruh warga masyarakat mempunyai tanggung jawab yang sama untuk menjaga keamanan di Indonesia, Tanah Papua dan Papua Barat. Apalagi dalam waktu dekat akan dilaksanakan pesta demokrasi pemilihan umum, baik legislatif, presiden dan wakil presiden Republik Indonesia Tahun 2019.
“Kita harus menggunakan hak pilih kita dengan baik. Untuk itu, kita punya tanggung jawab yang sama menjaga stabilitas daerah ini menjadi kondusif agar rakyat tetap bekerja sesuai kapasitasnya untuk kehidupan dan kesejahteraannya keluarganya,” jelas Dominggus.
Sebagai pembina organisasi masyarakat di daerah, Dominggus mengajak masyarakat Flobamora NTT agar berperan aktif menciptakan situasi yang kondusif dilingkunganya dan tidak terpengaru dengan isu-isu yang dianggap meresahkan warga Papua Barat pada umumnya.
“Jangan lupa selaku pembina saya punya kewajiban untuk memberikan nasehat kapada warga Flobamora NTT. Kalau ada yang nakal-nakal pasti saya pegang telinganya dan berikan nasehat mana yang salah dan mana yang benar. Tujuannya supaya kita hidup damai dan penuh sukacita,” tegas Dominggus. (mel)