Manokwari, harianpapuanews.id – Lembaga Penelitian, Pengkajian dan Pengembangan Bantuan Hukum (LP3BH) Manokwari, Provinsi Papua Barat memberi dukungan penuh terhadap penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang tengah melakukan pemeriksaa terhadap Bupati Kabupaten Pegunungan Arfak (Pegaf), Yosias Saroi, di Kantor Polres Manokwari, Kamis (25/10/2018).
“Kami sangat mendukung penyidik KPK melakukan pemeriksaan terhadap kasus-kasus dugaan koripsi karena itu merupakan upaya penegakkan hukum,” kata Direktur LP3BH Manokwari, Yan Christian Warinussy kepada awak media ini, Kamis.
Menurut Warinussy, ada beberapa hal yang menjadi upaya penegakkan hukum yakni melakukan pencegahan dan penindakan. Saat ini, KPK tengah melakukan penindakan namun informasi terkait pemeriksaan terhadap sejumlah pejabat Pegaf tersebut harus transparan sesuai UndangUndang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001.
“Yang jelas kasus korupsi masuk kategori Extraordinary Crime (Kejahatan luar biasa), sehingga KPK punya Undang-Undang sendiri dan mereka berhak untuk menyusun SOP (Standard Operating Procedure) sendiri dalam melakukan pemeriksaan terhadap sebuah kasus korupsi, dan yang berhak mengeluarkan pernyataan terkait proses penyelidikan perkara itu adalah level pimpinan atau juru bicara KPK itu sendiri,” ungkapnya.
Warinussy mengatakan, pemeriksaan terhadap sejumlah pejabat Pegaf ini tentu saja menjadi contoh yang luar biasa bahwa Lembaga Anti Rasuah Indonesia tersebut mulai bergerak melakukan penyelidikan dan penyidikan terhadap kasus-kasus dugaan korupsi yang terjadi di wilayah Papua Barat.
“Saya kira bukan saja kasus ini yang menjadi atensi KPK. Kemungkinan masih banyak kasus lain seperti lelang proyek dan lelang jabatan yang sering bermasalah harus menjadi sebuah barometer KPK. Jadi, KPK juga harus bekerja ke arah itu,” ujarnya.
Untuk diketahui, Bupati Pegaf, Yosias Saroi sejak Kamis pagi telah tiba di Kantor Polres Manokwari untuk memenuhi panggilan Penyidik KPK. Yosias terlihat mengenakan topi berwarna biru dan baju batik sambil menentang sebuah map. Kedatangan sang bupati Pegaf itu dikawal langsung oleh Kapolres Manokwari AKBP Adam Erwindi.
Sebelumnya pada Selasa 23 Oktober 2018 penyidik KPK telah melakukan pemeriksaan terhadap Plt Sekda Kabupaten Pegaf ED, Kadis Kesehatan Kabupaten Pegaf, TT, Kadis Pendidikan Kabupaten Pegaf, ST serta mantan Kepala Bappeda Kabupaten Pegaf, DS yang saat ini menjabat Kepala Bappeda Prov Papua Barat.
Keesokan harinya, Rabu, 24 Oktober 2018 giliran dua pengusaha berinisial S dan NTA diperiksa bersama mantan Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Pegaf AI. Pemeriksaan tersebut diduga terkait kasus suap pengurusan usulan Dana Perimbangan Keuangan Daerah pada Rancangan APBN Perubahan (RAPBNP) 2018. (mel)