Manokwari, harianpapuanews.id – Badan Pusat Statistik (BPS) Papua Barat, merilis pada Oktober 2018, Papua Barat mengalami inflasi gabungan sebesar 1,20 persen. Inflasi ini terlihat dari Kenaikan Indeks Harga Konsumen (IHK) 133,31 pada semua kelompok komuditas.
“Inlflasi itu terdari dari Kelompok makanan jadi, minuman, rokok dam tembakau 0,45 persen, kemudian kelompok perumahan 0,31 persen, sandang 0,24 persen, kesehatan 0,21 persen,” Kepala BPS Papua Barat, Endang Retno Sri Subiyandani saat melaksanakan rilis, di Aula BPS Papua Barat, Kamis (01/10/2018).
Kata Endang, sementara kelompok transpor, komunikasi dan jasa kesehatan 0,09 persen. Sedangkan kelompok pengeluaran seperti pendidikan, rekreasi dan olahraga terjadi deflasi sebesar -0,18 persen dan bahan bakar -0,04 persen. Untuk inflasi tahun kalender Januari-Oktober 2018 mencapai 4,53persen, sedangkan inflasi tingkat tahun ke tahun Oktober 2018 terhadap Oktober 2017 sebesar 4,59 persen.
“Pertimbangan harga berbagai komoditas pada Oktober 2018 secara umum menunjukkan kenaikan,” tuturnya.
Endang menuturkan, dari 82 kota IHK yang dilakukan pemantauan secara nasional, sebanyak 66 kota mengalami inflasi. Sedangkan 16 kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi dialami Palu sebesar 2,7 persen, dan kabupaten Manokwari menduduki peringkat empat. Sementara, inflasi terendah yaitu Cilegon sebesar 0,01 persen. Sedangkan untuk deflasi tertinggi dialami Bengkulu sebesar -0,74 persen dan deflasi terendah di Tangerang -0,01 persen.
“Inflasi Papua Barat jauh lebih tinggi dari inflasi nasional yang hanya 2,2 persen. Meskipun inflasi masih terkendali tapi harus menjadi perhatian. Masih ada dua bulan lagi, kita perlu perhatikan di Desember, tapi kita harapkan inflasinya terkendali,” pesannya.
Endang juga menyebut, inflasi di Manokwari pada Oktober mencapai 1,07 persen dengan IHK sebesar 129,23. Berbeda dengan Kota Sorong yang mengalami deflasi sebesar 0,18 persen.
“Untuk menjaga stabilitas inflasi tentu membutuhkan kerja keras dari TPID (Tim Pengendali Inflasi Daerah), dan TPID Kota Sorong cukup berhasil,” bebernya. (mel)