Manokwari, harianpapuanews.id – Ratusan nasabah dan masyarakat umum antusias mengikuti seminar eksekutif investasi emas yang diadakan oleh PT Pegadaian (Persero) Cabang Manokwari, di Hotel Swissbell, Jalan Yos Sudarso, Kabupaten Manokwari, Papua Barat, Sabtu (24/11/2018).
Praktisi Emas Pegadaian Kanwil Manado Sulawesi Utara, Mahasri mengatakan, kegiatan seminar ini dilaksanakan untuk mengedukasi masyarakat Manokwari tentang bagaimana cara berinvestasi emas dan jangan sampai keliru memilih investasi emas yang selama ini dilaksanakan.
“Kegiatan ini dilakukan untuk mengedukasi masyarakat agar tahu bagaimana cara berinvestasi emas yang benar. Kalau belinya pakai online, kemudian onlinenya tidak terkenal dikhawatirkan palsu. Satu-satunya yang tidak akan memalsukan emas dan terpercaya cuman ada di Pegadaian,” kata Mahasri.
Mahasri yang menjadi narasumber pada seminar kali ini menerangkan, setelah mengikuti seminar ini nasabah akan tahu dan berpikir ulang untuk melaksanakan investasi emas secara konsisten.
“Kalau niat ada, terus beli dan dilaksanakan secara konsisten, lama-lama emas itu akan bertamba banyak untuk masadepan keluarganya,” jelas Mahasri.
Vice Presidant Deputi Pegadaian Area Sorong, Papua Barat, Maryono mengungkapkan, tujuan seminar ini karena masyarakat pada umumnya belum memahami bahwa emas itu memiliki nilai lindung yang tinggi dibandingkan dengan investasi pada bidang yang lain.
“Emas ini memiliki keunikan dan memiliki likuiditas sehingga apabila masyarakat memiliki banyak emas, maka dia akan lebih mudah merencanakan masa depannya. Namun pemahaman ini masih sangat kurang di masyarakat, makanya kita rajin melakukan seminar investasi emas,” ujar Maryono.
Maryono menjelaskan, ketika masyarakat sudah memiliki emas apapun bisa dilakukan. Oleh karena itu, Pegadaian menyediakan berbagai fitur-fitur produk untuk memudahkan masyarakat agar memiliki emas. Seperti yang sudah disampaikan bahwa hanya dengan Rp6 ribu saja langsung memiliki 0,1 gram.
“Begitu sudah terkumpul satu gram, nasabah bisa cetak, transfer, jual dan beli lagi. Semua itu bisa dilakukan melalui smartphone,” ungkapnya.
Selain itu, sebut Maryono, jika masyarakat sudah mempunyai emas dalam jumlah tertentu misalkan 15 gram yang bersangkutan bisa mendaftarkan diri sebagai calon jamaha haji.
Selanjutnya, jika ada nasabah yang sudah memiliki emas kemudian ingin menggantikannya dengan kendaraan, maka yang bersangkutan tinggal mengkonversikan tabungan emasnya tersebut menjadi uang muka pembelian kendaraan.
“Jadi dengan memiliki emas semua serba bisa. Nasabah bisa menggunakannya untuk menutupi keperluan yang lain,” pungkasnya. (mel)