Manokwari, harianpapuanews.id – Wakil Gubernur Papua Barat, Mohamad Lakotani memuji kinerja jajaran Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) XVII Papua Barat yang telah melaksanakan pembangunan infrastruktur di wilayah tersebut.
“Saya kira banyak hal yang telah dilakukan oleh teman-teman BPJN Papua Barat mulai dari pembangunan infrasrtuktur jalan dan jembatan dalam rangka membuka daerah yang terisolasi di Provinsi Papua Barat,” kata Lakotani kepada wartawan usai memperingati Hari Bhakti PUPR ke-73, di halaman Kantor Gubernur Papua Barat, pada Senin pagi (03/12/2018).
Menurut Lakotani, meski banyak pencapaian yang telah diperoleh jajaran BPJN Papua Barat. Akan tetapi dibalik kesuksesan tersebut tentu masih ada hal-hal yang perlu ditingkatkan pada masa-masa mendatang.
“Untuk itu, kita membutuhkan kerja keras, membutuhkan inovasi, membutuhkan strategi guna memaksimalkan hasil-hasil yang sudah dicapai. Tapi juga untuk pembangunan infrastruktur dalam rangka membangun konektivitas antar kabupaten,” ujar Lakotani.
Lakotani menjelaskan, melihat kondisi pembangunan infrasruktur jalan yang sedang gencar dikerjakan oleh Pemerintahan Pusat saat ini telah menghubungkan hampir semua kabupaten/kota di wilayah Papua Barat.
“Hanya tinggal beberapa kabupaten yang kondisinya barang kali perlu ditingkatkan. Kemudian ada sebagian kecil yang sedikit lagi saya kira juga akan terkoneksi,” tandasnya.
Untuk membangun semua infrastruktur jalan tersebut pemerintah membutuhkan dukungan dan partisipasi seluru elemen masyarakat dan masyarakat adat agar proses pembangunan yang direncanakan pemerintah dapat berjalan lancar.
“Untuk merencanakan pembangunan infrastruktur jalan kami sangat membutuhkan dukungan semua elemen masyarakat, sehingga semua perencanaan itu bisa berjalan sebaik-baiknya,” ucapnya.
Lakotani menyebutkan, tujuan pemerintah membangun infrastruktur jalan dimaksud guna menghubungkan setiap kabupaten dalam rangka memacu pertumbuhan ekonomi masyarakat, menekan biaya transportasi.
“Kita tahu bahwa dampak dari terbangunnya infrastruktur jalan yang memadai itu akan menumbukan ekonomi masyarakat dan memperkecil onkos sewa kendaraan dan lain-lain,” jelasnya.
Lakotani mencontohkan, jika konektivitas jalan tersebut belum dilaksanakan, maka untuk membangun sebuah bangunan di wilayah Pegunungan Arfak (Pegaf) karena jalannya belum bagus harga semen misalnya Rp70 ribu sampai Rp80 ribu dibeli dari Kabupaten Manokwari tetapi ongkos angkutnya jauh lebih mahal.
“Oleh karena itu, infrastruktur jalan ini menjadi sesuatu yang penting. Mempunyai nilai ekonomi dalam rangka peningkatan kesejahteraan masyarakat, tetapi juga mempercepat pembangunan di daerah kita ini,” pungkasnya. (mel)