Senin, 4 Juli 2022
  • Iklan
  • Iklan
Harian Papua
  • HOME
  • REGIONAL
    • PAPUA BARAT
    • PAPUA
    • KESEHATAN
    • PENDIDIKAN
    • SOSIAL & BUDAYA
  • HUKRIM
  • POLITIK
  • EKONOMI
    • BUMN
    • BISNIS
    • KEUANGAN
    • MAKRO
  • NASIONAL
  • OLAHRAGA
    • SEPAKBOLA
    • ALLSPORT
  • FEATURE
    • OPINI
    • ADVERTORIAL
  • GALERI
    • FOTO
    • VIDEO
  • Index
  • DownloadAPK
Tidak Ditemukan
LIhat Semua Hasil
Harian Papua
Tidak Ditemukan
LIhat Semua Hasil
Index BUMN

BI Papua Barat Bahas Perkembangan Ekonomian 2018

7 Desember 2018 - 10:07 WIT
KATEGORI : BUMN
BI Papua Barat Bahas Perkembangan Ekonomian 2018
Share on FacebookShare on Twitter

Manokwari, harianpapuanews.id – Bank Indonesia (BI) Perwakilan Papua Barat mengadakan pertemuan bersama sejumlah pemangku kepentingan, di Aston Niu Manokwari, Jumat (07/12/2018).

Pertemuan bertajuk “Sinergi untuk Ketahanan dan Pertumbuhan” ini bertujuan untuk menyampaikan perkembangan perekonomian secara global, nasional dan regional pada tahun 2018 serta prospek ekonomi dan arah kebijakan BI tahun 2019.

Kepala Perwakilan BI Papua Barat, Donny Heatubun menjelaskan, tahun 2018 merupakan tahun yang penuh tantangan.  Perekonomian global tumbuh tidak merata dan penuh ketidakpastian.

BACAJUGA

BPJS Kesehatan Siap Melaksanakan Verifikasi Klaim Covid-19

Pertamina Salurkan Bantuan Pencegahan COVID-19

BPJS Kesehatan Manokwari Beri Apresiasi Kepada Pemda

Kini Peserta Mandiri Bisa Autodebit Tanpa Rekening Bank

“Kondisi ini kemungkinan masih akan berlanjut pada tahun 2019 dan tahun berikutnya. Setidaknya ada tga hal penting yang perlu kita cermati,” kata Donny.

Pertama, kata Donny, pertumbuhan ekonomi dunia yang pada tahun 2018 diperkirakan sekitar 3,73 persen kemungkinan akan melandai ke 3,70 persen pada 2019.  Ekonomi Amerika Serikat (AS) yang tahun ini tumbuh tinggi diprakirakan akan menurun pada 2019.

“Perlambatan pertumbuhan ekonomi juga ditunjukkan oleh Uni Eropa dan Tiongkok yang diprakirakan tumbuh melandai dari tahun 2018 ke 2019.  Hal tersebut terjadi seiring meningkatnya ketidakpastikan politik dan risiko perang dagang, serta masih lemahnya konsumsi masyarakat,” jelasnya.

Kedua, kenaikan suku bunga bank sentral AS, the Fed, akan diikuti oleh normalisasi kebijakan moneter di Eropa dan sejumlah negara maju lainnya.  Meningkatnya tekanan inflasi dan aktivitas ekonomi yang semakin kuat telah menyebabkan stance kebijakan moneter AS yang semakin ketat.

“Setelah menaikkan Fed-Fund Rate (FFR) yang akan sebanyak empat kali sebesar 100 basis point pada tahun ini, the Fed AS kemungkinan akan menaikkan lagi suku bunganya tiga kali sebesar 75 basis point pada 2019,” jelas Donny.

European Central Bank (ECB) yang mulai melakukan normalisasi kebijakan moneternya melalui pengurangan injeksi likuiditas ke pasar diprakirakan akan mulai memberikan sinyal arah kenaikan suku bunga pertengahan tahun 2019, meskipun realisasi kenaikannya mungkin baru akan terjadi pada akhir 2019 atau awal 2020.

“Arah kenaikan suku bunga di negara-negara maju tersebut memberikan tantangan bagi bank-bank sentral Emerging Markets, termasuk Indonesia, dalam merumuskan respon kebijakan moneternya untuk memperkuat ketahanan eksternal ekonominya dalam memitigasi dampak rambatan keuangan global,” ungkap Donny.

Ketiga, ketidakpastian di pasar keuangan global mendorong tingginya premi risiko investasi ke negara Emerging Markets. Pada awal tahun 2018 kita dikejutkan dengan munculnya ketegangan perdagangan yang dilancarkan Pemerintah AS terhadap sejumlah negara, termasuk Kanada, Meksiko, Uni Eropa, dan Tiongkok.

“Hingga kini perundingan perdagangan antara AS dan Tiongkok masih berlangsung, dan kemungkinan masih akan berlanjut pada tahun 2019,” tandasnya.

Menurut Donny, krisis ekonomi yang terjadi di Argentina dan hampir terjadi di Turki semakin memperburuk persepsi risiko di pasar keuangan global, termasuk sentimen negatif ke sejumlah negara Emerging Markets.

“Tingginya ketidakpastian di pasar keuangan global juga didorong oleh sejumlah risiko geopolitik, seperti keberlanjutan perundingan Brexit antara Inggris dan Uni Eropa, permasalahan ekonomi di Itali dan sejumlah perkembangan politik lainnya, yang perlu terus kita cermati ke depan,” jelasnya.

Ketiga perkembangan global tersebut, sebut Donny, berdampak pada kuatnya mata uang dollar AS dan pembalikan modal asing dari negara Emerging Markets, termasuk Indonesia.  Indeks mata uang dollar AS yang pada tahun 2017 meningkat ke 92,12 naik tajam pada tahun 2018 menjadi 96,84 dewasa ini.  Suku bunga obligasi Pemerintah AS tenor 10 tahun meningkat dari 2,41 persen pada awal tahun 2018 menjadi 3,06 persen dewasa ini.

“Aliran modal asing ke Emerging Markets yang pada 2017 masuk sangat besar, yaitu 101,16 miliar dolar AS, turun tajam menjadi hanya sekitar 6,54 miliar AS pada tahun 2018,” sebut Donny.

Demikian pula untuk Indonesia, aliran investasi portfolio yang pada tahun 2017 masuk sangat besar 24,7 miliar dolar AS kemudian mendadak keluar hingga Juni 2018.  Dengan langkah-langkah stabilisasi yang dilakukan Bank Indonesia bersama Pemerintah, aliran portfolio asing kemudian berangsur-angsur kembali masuk menjadi sekitar 7,6 miliar AS untuk keseluruhan 2018.

“Kondisi perekonomian global yang masih tidak menentu tersebut semakin mempertegas perlunya sinergi dalam memperkuat ketahanan menghadapi dampak rambatan global sambil menjaga momentum pertumbuhan ekonomi dalam negeri,” pungkas Donny. (mel)

Tags: Manokwari
ADVERTISEMENT

BeritaTerkait

BPJS Kesehatan Siap Melaksanakan Verifikasi Klaim Covid-19

BPJS Kesehatan Siap Melaksanakan Verifikasi Klaim Covid-19

Pertamina Salurkan Bantuan Pencegahan COVID-19

Pertamina Salurkan Bantuan Pencegahan COVID-19

BPJS Kesehatan Manokwari Beri Apresiasi Kepada Pemda

BPJS Kesehatan Manokwari Beri Apresiasi Kepada Pemda

Kini Peserta Mandiri Bisa Autodebit Tanpa Rekening Bank

Kini Peserta Mandiri Bisa Autodebit Tanpa Rekening Bank

Berita Selanjutnya
Ekonomi Papua Barat Ditopang Sektor Pertambangan dan Konstruksi

Ekonomi Papua Barat Ditopang Sektor Pertambangan dan Konstruksi

Pariwisata Papua Barat Potensial Tingkatkan Kesejahteraan Masyarakat

Pariwisata Papua Barat Potensial Tingkatkan Kesejahteraan Masyarakat

Berita Terbaru

  • 37 Personel Polri di Timika Naik Pangkat 1 Juli 2022 - 22:29 WIT
  • Polisi Amankan Pelaku Pemasok Senjata Api dan Amunisi di Kabupaten Yalimo 30 Juni 2022 - 21:48 WIT
  • Prodi Penjas STKIP-Hermon Timika Terakreditasi 30 Juni 2022 - 0:37 WIT
  • Prodi Penjas STKIP-Hermon Timika Terakreditasi

    Prodi Penjas STKIP-Hermon Timika Terakreditasi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Guru SMP Negeri 5 Mimika Tahun 2002 – 2022 Gelar Reuni Akbar

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kantor PT. Putra Otomona Jaya Mulai Dibangun

    33 shares
    Share 33 Tweet 0
  • One Spirit, One Goal (Satu Semangat, Satu Tujuan)

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • BTS Mall, Mall Pertama Di Timika Full Tempat Kuliner

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Redaksi
  • Iklan
  • Kebijan Privasi
  • Ketentuan
  • Pedoman
  • Index

Copyright 2021 PT. Indimatajeng Grafika Suara Papua - All right reserved

Tidak Ditemukan
LIhat Semua Hasil
  • HOME
  • REGIONAL
    • PAPUA BARAT
    • PAPUA
    • KESEHATAN
    • PENDIDIKAN
    • SOSIAL & BUDAYA
  • HUKRIM
  • POLITIK
  • EKONOMI
    • BUMN
    • BISNIS
    • KEUANGAN
    • MAKRO
  • NASIONAL
  • OLAHRAGA
    • SEPAKBOLA
    • ALLSPORT
  • FEATURE
    • OPINI
    • ADVERTORIAL
  • GALERI
    • FOTO
    • VIDEO
  • Index
  • Download

Copyright 2021 PT. Indimatajeng Grafika Suara Papua - All right reserved

Login to your account below

Forgotten Password?

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
sponsored