Senin, 4 Juli 2022
  • Iklan
  • Iklan
Harian Papua
  • HOME
  • REGIONAL
    • PAPUA BARAT
    • PAPUA
    • KESEHATAN
    • PENDIDIKAN
    • SOSIAL & BUDAYA
  • HUKRIM
  • POLITIK
  • EKONOMI
    • BUMN
    • BISNIS
    • KEUANGAN
    • MAKRO
  • NASIONAL
  • OLAHRAGA
    • SEPAKBOLA
    • ALLSPORT
  • FEATURE
    • OPINI
    • ADVERTORIAL
  • GALERI
    • FOTO
    • VIDEO
  • Index
  • DownloadAPK
Tidak Ditemukan
LIhat Semua Hasil
Harian Papua
Tidak Ditemukan
LIhat Semua Hasil
Index PAPUA BARAT

Indeks Pembangunan Desa Wilayah Papua Barat Meningkat

10 Desember 2018 - 10:13 WIT
KATEGORI : PAPUA BARAT
Indeks Pembangunan Desa Wilayah Papua Barat Meningkat
Share on FacebookShare on Twitter

Manokwari, harianpapuanews.id – Tingkat pembangunan desa di wilayah Papua Barat pada 2018 mengalami peningkatan dibandingkan  periode empat tahun silam.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Papua Barat, Endang Retno Sri Subiyandani menjelaskan, tingkat perkembangan desa yang dicerminkan dari nilai Indeks Pembangunan Desa (IPD) pada 2018 adalah sebesar 38, 15 (skala 0-100). 

“Angka ini meningkat sebesar 1,42 poin dari 36,73 pada tahun 2014 menjadi 38, 15 tahun 2018. Namun, pencapaian masih dibawah capaian angka nasional yang mencapai 59,36 pada tahun 2018,” kata Endang ketika merilis data potensi desa (Podes) 2018, di kantornya, Senin (10/12/2018).

BACAJUGA

BPJS Kesehatan Siap Melaksanakan Verifikasi Klaim Covid-19

Pertamina Salurkan Bantuan Pencegahan COVID-19

BPJS Kesehatan Manokwari Beri Apresiasi Kepada Pemda

Kini Peserta Mandiri Bisa Autodebit Tanpa Rekening Bank

Endang menjelaskan bahwa IPD merupakan ukuran yang disusun untuk menilai tingkat kemajuan atau perkembangan desa di Indonesia. IPD pertama kali disusun tahun 2014 untuk memenuhi kebutuhan perencanaan pembangunan desa, serta memonitor dan mengevaluasi kinerja pembangunan desa.

“Selain itu, IPD juga menjadi tolak ukur pencapaian sasaran pembangunan nasional yang tertuang dalam RPJMN (Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional) tahun 2015-2019,” sebut Endang.

Menurut Endang, indeks ini dibangun dari lima dimensi utama yaitu, pelayanan dasar yang meliputih pendidikan dan kesehatan, kondisi infrastruktur, eksesibilitas/transportasi, pelayanan umum/publik, dan penyelenggaraan pemerintahan.

“Dari nilai IPD, desa dapat dikompokkan menjadi tiga yakni, desa mandiri, desa berkembang, dan desa tertinggal. Dikatakan desa  mandiri jika nilai IPD lebih dari 75, desa berkembang jika dinilai IPD lebih dari 50, sedangkan desa dikatakan tertinggal apabila nilai IPD kurang dari atau sama dengan 50,” tandas Edang.

Selanjutnya Endang mengatakan, bahwa empat dari lima dimensi pembentuk IPD mengalami peningkatan dibandingkan kondisi tahun 2014 yaitu, dimensi infrastruktur, transportasi, pelayanan umum/publik dan penyelenggaraan pemerintahan. Diantara keempat dimensi tersebut, dimensi yang memiliki peningkatan paling besar adalah dimensi penyelanggaraan pemerintahan yang naik sebesar 7,47 poin dari 44,61 di tahun 2014 menjadi 55,08 pada tahun 2018.

“Berikutnya adalah dimensi transportasi yang mengalami kenaikan sebesar 5,37 poin dari 55,08 menjadi 60,45. Dimensi pelayanan umum naik 2,34 poin dari 40,70 di tahun 2014 menjadi 43,04 di tahun 2018. Sementara itu, dimensi infrastruktur naik tipis sebesar 1,25 poin dari 22,19 menjadi 23.44,” beber Endang.

Di sisi lain, kata Endang, dimensi pelayanan dasar yang mencerminkan ketersediaan fasilitas pendidikan dan kesehatan mengalami penurunan sebesar 3,23 poin dari 32, 54 menjadi 29, 31.

“Hal ini ditenggarai karena adanya pemerkaran wilayah desa, dimana ada fasilitas kesehatan dan pendidikan yang bergabung dangan desa pemekaran (tidak terletak di desa induk),” ujarnya,

Selanjutnya berdasarkan pengklasifikasian desa. Menurut Endang, podes 2018 mencatat bahwa di Papua Barat sebanyak 1552 desa atau sebesar 82,03 persen desa masuk dalam ketegori desa tertinggal. Sementara itu, terdapat 337 desa atau sebesar 17,81 persen yang masuk desa berkembang, dan hanya tiga desa yang dikategorikan sebagai desa mandiri atau sebesar 0,16 persen.

Namun, jika perbandingan dilakukan untuk desa-desa yang sama dengan tahun 2014 (panel sebanyak 1491 desa), Podes 2018 mencatat bahwa terdapat penurunan jumlah desa tertinggal dari 1289 desa menjadi 1196 desa.

“Atau dengan kata lain ada penambahan jumlah desa berkembang dari 201 desa menjadi 292 desa, serta ada pernambahan desa mandiri dari yang sebelumnya hany satu desa menjadi tiga desa mandiri pada tahun 2018,” ungkap Edang.

Dengan adanya Undang-undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa, tambah Endang, pemerintah telah memberikan peluang kepada desa atau aparat maupun masyarakatnya untuk berpartisipasi aktif menjadi subyek bagi pembangunan di desa.

“Oleh sebab itu, diharapkan bahwa IPD dapat digunakan sebagai pijakan terkait perencanaan pembangunan, dan sebagai alat monotoraing perkembangan desa,” pungkasnya. (mel)

 

 

Tags: Manokwari
ADVERTISEMENT

BeritaTerkait

BPJS Kesehatan Siap Melaksanakan Verifikasi Klaim Covid-19

BPJS Kesehatan Siap Melaksanakan Verifikasi Klaim Covid-19

Pertamina Salurkan Bantuan Pencegahan COVID-19

Pertamina Salurkan Bantuan Pencegahan COVID-19

BPJS Kesehatan Manokwari Beri Apresiasi Kepada Pemda

BPJS Kesehatan Manokwari Beri Apresiasi Kepada Pemda

Kini Peserta Mandiri Bisa Autodebit Tanpa Rekening Bank

Kini Peserta Mandiri Bisa Autodebit Tanpa Rekening Bank

Berita Selanjutnya
Kodam XVIII/Kasuari Gelar Baksos Donor Darah

Kodam XVIII/Kasuari Gelar Baksos Donor Darah

Bulog Manokwari Siapkan 2270 Ton Beras Hadapi Natal 2018

Bulog Manokwari Siapkan 2270 Ton Beras Hadapi Natal 2018

Berita Terbaru

  • 37 Personel Polri di Timika Naik Pangkat 1 Juli 2022 - 22:29 WIT
  • Polisi Amankan Pelaku Pemasok Senjata Api dan Amunisi di Kabupaten Yalimo 30 Juni 2022 - 21:48 WIT
  • Prodi Penjas STKIP-Hermon Timika Terakreditasi 30 Juni 2022 - 0:37 WIT
  • Guru SMP Negeri 5 Mimika Tahun 2002 – 2022 Gelar Reuni Akbar

    Guru SMP Negeri 5 Mimika Tahun 2002 – 2022 Gelar Reuni Akbar

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Prodi Penjas STKIP-Hermon Timika Terakreditasi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kantor PT. Putra Otomona Jaya Mulai Dibangun

    33 shares
    Share 33 Tweet 0
  • TNI-AD Segara Bangun Markas Korem Fakfak

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Deraya Air Resmi Beroperasi di Timika

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Redaksi
  • Iklan
  • Kebijan Privasi
  • Ketentuan
  • Pedoman
  • Index

Copyright 2021 PT. Indimatajeng Grafika Suara Papua - All right reserved

Tidak Ditemukan
LIhat Semua Hasil
  • HOME
  • REGIONAL
    • PAPUA BARAT
    • PAPUA
    • KESEHATAN
    • PENDIDIKAN
    • SOSIAL & BUDAYA
  • HUKRIM
  • POLITIK
  • EKONOMI
    • BUMN
    • BISNIS
    • KEUANGAN
    • MAKRO
  • NASIONAL
  • OLAHRAGA
    • SEPAKBOLA
    • ALLSPORT
  • FEATURE
    • OPINI
    • ADVERTORIAL
  • GALERI
    • FOTO
    • VIDEO
  • Index
  • Download

Copyright 2021 PT. Indimatajeng Grafika Suara Papua - All right reserved

Login to your account below

Forgotten Password?

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
sponsored