Manokwari, harianpapuanews.id – Terminal Bahan Bakar Minyak (TBBM) PT Pertamina (Persero) Marketing Operation Region (MOR) VIII, Manokwari, Papua Barat, meminta seluruh masyarakat setempat untuk tidak percaya terhadap sejumlah isu atau kabar hoax yang beredar luas di media sosial terkait dengan adanya kelangkaan bahan bakar minyak (BBM).
“Kemungkinan penjual eceran yang menciptakan isu kelangkaan ini supaya jualannya laris. Sangat aneh, minyak dibilang habis, tapi di jalan banyak yang jualan. Logikanya (ilmu pengetahuan) dimana. Emang dia punya sumur (minyak) sendiri kali,” tegas Operation Head TBBM PT Pertamina MOR VIII Manokwari, Jefri Makanekuang kepada awak media ini, Jumat (14/12/2018).
Jefri menduga, kabar burung kelangkaan BBM yang beredar luas melalui media sosial tersebut, sengaja diciptakan oleh orang yang memiliki kepentingan untuk mengelabui rakyat dengan maksud dan tujuan tertentu agar mereka dapat menikmati keuntungan dari BBM, tetapi masyarakat yang tidak punya kekuasaan tidak bisa berbuat apa-apa.
“Kami menduga isu kelangkaan ini dimanfaatkan oleh orang-orang yang punya power (kekuasaan), yang punya kekuatan dan segala macam, supaya mereka dapat (mengambil keuntungan), sedangkan yang tidak punya kekuatan dapat apa,” ungkap Jefri.
Jefri mengaku, telah menyampaikan semua Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) setempat agar menyampaikan kepada masyarakat agar mudah percaya terhadap isu miring yang saat ini tengah marak untuk melemahkan kirnerja Pertamina.
“Kemarin kami sudah minta bantuan kepada mereka (SPBU) supaya tolong sampaikan kepada masyarakat agar tidak perlu panik dengan isu-isu yang beredar, karena stok BBM sekarang ini sangat cukup untuk melayani masyarakat,” jelas Jefri.
Menurut Jefri, beberapa waktu lalu terjadi antrian di sejumlah SPBU setempat lantaran kapal Pertamina yang mengangkut BBM tujuan Manokwari dihadang cuaca ekstrim. Namun, sejak Kamis (13/12/2018) malam kapal tersebut sudah masuk membawa premium 700 Kiloliter, Pertalite 700 Kiloliter, dan Pertamax 700 Kiloliter.
“Sebetulnya jadwal kapal diprediksi masuk Rabu (12/12/2018), tapi tertunda karena selama dalam perjalanan kapal kami dihadang ombak dan segala macam. Tapi Kamis malam kapalnya sudah masuk jadi stok BBM aman untuk melayani masyarakat,” ungkap Jerfri.
Agar tidak terjadi antrian panjang, Jerfri katanya, telah memberikan instruksi kepada seluruh SPBU yang beroperasi di Kota Manokwari dan sekitarnya agar tetap melaksanakan tugas dan tanggung jawab sesuai aturan yang berlaku, sehingga pendirstribusian BBM dapat berjalan aman dan lancar.
“Kadang-kadang media sosial juga salah memberikan informasi. Mungkin saja ada yang sengaja mau menyebar berita bohong supaya masyarakat panik dan menyerbu SPBU. Padahal ketersediaan bahan bakar kita sangat cukup,” tandas Jefri. (mel)