Manokwari, harianpapuanews.id – PT Pertamina (Persero) Marketing Operation Region (MOR) VIII memastikan stok dan pasokan bahan bakar minyak (BBM) untuk Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Kabupaten Manokwari, Papua Batat sudah kembali normal.
Sales Executive Retail Pertamina Wilayah Papua Barat, Arthur Kemal mengatakan, terkait dengan antrean BBM di SPBU Kabupaten Manokwari beberapa hari ini, Pertamina menyatakan ada pihak yang menyebarkan isu kelangkaan BBM sehingga menimbulkan ketakutan masyarakat.
“Antrean disebabkan adanya kepanikan masyarakat sehingga permintaan meningkat di SPBU,” jelas Arthur, Jumat (14/12/2018).
Sejak Jumat, sebut Arthur, rencana penyaluran produk Premium 53 persen di atas omset normal dan Pertalite sudah 85 pesen di atas omset normal.
“Jadi, seharusnya cukup dan kami tetap berusaha untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat,” jelas Arthur.
Menurut Arthur, permintaan BBM pada Jumat untuk Premium mencapai 95.000 liter, Pertalite sebanyak 85.000 liter, dan Pertamax sebanyak 10.000 liter.
“Apabila ada SPBU yang kehabisan BBM, kami menyatakan siap melayani permintaan produk Pertalite dan Pertamax sampai malam hari,” tukas Arthur.
Manager SPBU 8498302 PT Agung Irian Permai, Kabupaten Manokwari, Muhammad Gazali menerangkan, selama tiga hari belakangan SPBU-Nya mengalami antrean yang cukup tinggi lantaran terjadi perubahan pasokan BBM dari Pertamina.
Biasanya SPBU ini menerima Premium 30 Kilo Liter (KL) dan Pertalite 30 KL perhari, namun karena terjadi keterlambatan kapal tanker, Pertamina hanya memasok Premium 5 KL dan Pertalite 10 KL.
“Sebelum keterlambatan kapal tenker, operasional penjualan kami biasanya sampai jam sembilan malam. Tapi karena kami dikasih Lima KL Premium dan Sepuluh KL Pertalite, penjualannya maksimal jam satu siang sudah habis. Itu yang membuat masyarakat panik dan berbondong-bondong mencari bahan bakar itu,” sebut Gazali saat ditemuai di ruang kerjanya Jumat petang.
Meski demikian, kata Gazali, kapal tenker Pertamina sudah tiba dan proses penyaluran BBM telah berjalan lancara. Pasokan BBM yang diterima dari Pertamina Premium 35 KL dan Pertalite 35 KL, hanya saja antrean masyarakat untuk mendapatkan BBM masih terlihat karena efek dari kabar kelangkaan stok.
“Kita lihat masih terjadi antrean karena efek dari kemarin. Jadi, kita akan berusaha meningkatkan sistem penjualan. Kita akan tambah dua jam operasional sampai jam sebelas malam. Targetnya adalah besok sudah tidak ada antrean,” tegas Gazali.
Gazali bahkan telah menginstruksikan jajarannya untuk menjaga stabiltas stok BBM yang tersedia, agar tidak ada lagi kabar yang beredar bahwa padatnya antrean di SPBU karena terjadi kelangkaan.
Selain itu, SPBU ini juga telah bekerjasama dengan Polda Papua Barat untuk mengawal proses penyaluran BBM serta mengawasi oknum warga yang menggunakan jerigen atau kendaraan double tangki.
“Kami tidak memberlakukan batasan terhadap kendaraan yang memiliki tangki standar, tapi kalau ada tangki-tangki kendaraan yang nggak jelas tidak dilayani karena kami dibeck-up sama teman-teman PAM dari Polda Papua Barat untuk mengawasi penyaluran BBM,” tegas Gazali. (mel)
