Manokwari, harianpapuanews.id – Meskipun sektor pariwisata mempunyai peran dan strategis dalam pembangunan. Namun, tamu asing yang menginap pada sejumlah hotel berbintang di wilayah Papua Barat mengalami penurunan selama periode November 2018.
Kapala Bidang Statistik Distribusi pada Bandan Pusat Statistik (BPS) Papua Barat, Hendra Wijaya menagatakan, rata-rata lama menginap tamu asing dan Indonesia pada hotel berbintang mencapai satu sampai dua hari selama November 2018, terjadi pernurunan 16, 15 persen jika dibandingkan rata-rata lama menginap pada Oktober 2018.
“Secara keseluruhan, rata-rata lama menginap tamu asing November 2018 sebesar 1,72 hari (atau satu sampai dua hari), sedangkan tamu domestik sebesar 1,64 hari (satu sampai dua hari),” kata Hendra kepada wartawan, Jumat (11/01/2019).
Undang-undang Nomor 10 Tahun 2019 tentang Kepariwisataan menyatakan bahwa pariwisata bertujuan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi, meningkatkan kesejahteraan rakyat, menghapus kemiskinan, mengatasi pengangguran, memajukan kebudayaan, dan meningkatkan citera bangsa.
“Bila Papua Barat memiliki potensi pariwisata yang potensial, kegiatan kepariwisataan diharapkan mampu menjadi salah satu kekuatan pembangunan yang dapat diandalkan, karena mempunyai devisa yang berasal dari belanja wisatawan mancanegara. Selain itu, pendapatan sektor pariwisata juga berasal dari pengeluaran wisatawan nusantara,” ujar Hendra.
Semakin meningkatnya wisatawan khususnya di Papua Barat, maka perlu diimbangi dengan peningkatan penyediaan kamar/akomodasi pada sebuah hotel, sehingga tidak menimbulkan kesenjangan antara pemermintaan dan penawaran atas akomodasi tersebut.
“Apalagi akomodasi merupakan faktor yang sangat penting karena merupakan rumah sementara bagi wisatawan yang mengharapkan kenyamanan, pelayanan terbaik, kebersihan dan lain-lain,” tandas Hendra.
Adapun perkembangan kamar hotel, sebut Hendra, salah satunya dapat dilihat melalui indikator tingkat penghunian dan rata-rata lama tamu menginap. Tingkat penghunian kamar hotel adalah jumlah kamar yang telah disewakan dibandingkan dengan jumlah kamar yang tersedia di hotel tersebut.
“Rata-rata lamanya tamu menginap adalah banyaknya malam tempat tidur yang dipakai dibagi dengan banyaknya tamu yang datang menginap. Lamanya tamu menginap ini dapat dibedakan antara tamu asing dan tamu dalam negeri,” jelas Hendra. (mel)