Manokwari, harianpapuanews.id – Ratusan pelajar Sekolah Menegah Atas (SMA) Negeri 1 Manokwari versus SMK Negeri 2 Manokwari, Provinsi Papua Barat terlibat tawuran, di Jalan Reremi, Jumat (14/9) sekira pukul 10.00 WIT. Akibat aksi brutal tersebut, dua orang pelajar dilaporkan mengalami luka, satu diantaranya patah tangan.
Waga Jalan Reremi, Barnabas (34) mengatakan, tawuran antar pelajar ini tersebut membuat arus lalu lintas di sepanjang jalan Reremi mengalami kemacetan. Menurutnya, tawuran ini sudah terjadi sejak Kamis (13/9). Namun mereka kembali melancarkan aksi yang sama pada Jumat siang.
“Ada dua orang yang dikabarkan mengalami luka-luka. Satu orang mengalami ringan dan satu lagi patah tulang dibagian tangan sehingga dilarikan ke rumah sakit,” ungkap Barnabas sambil berlalu.
Salah seorang guru SMA 1 Manokwari yang namanya enggan dikorankan mengatakan, peristiwa ini terjadi saat proses kegiatan belajar mengajar tengah berlangsung.
“Sebenarnya aksi tawuran ini sudah terjadi sejak Kamis siang. Tiba-tiba hari ini kami dapat serangan lagi saat anak-anak sedang belajar,” ungkapnya.
Guru tersebut mengaku, belum mengetahui pasti apa yang melatarbelakangi pelajar ini terlibat tawuran.
“Kalau masalahnya kami tidak tahu, tiba-tiba mereka datang dan menyerang serta merusak sejumlah seperda motor yang sedang parkir di luar sekolah,” ungkapnya.
Pasca mendapat serangan dari pelajar SMK Negeri 2 Manokwari, kata dia, pihak sekolah SMA Negeri 1 Manokwari mencoba membendung kemarahan siswanya. Namun, jumlah siswa mencapai ribuan orang dibanding tenag pengajar membuat pihak sekolah kewalahan.
“Kami sudah coba redam emosi anak-anak didik kami agar tidak terjadi hal-hal yang lebih buruk lagi. Tapi karena jumlahnya lebih banyak dibandingkan jumlah guru. Makanya kita tidak bisa berbuat apa-apa untuk mencegah mereka,” tuturnya.
Pihak SMA Negeri 1 Manokwari, katanya, sangat menyayangkan insiden penyerangan yang dilakukan siswa SMK Negeri 2 Manokwari sehingga kasus ini sudah dilaporkan kepada kepolisian untuk ditindaklanjuti.
“Kami tidak ingin ada keributan lagi seperti ini, jadi kami sudah buat laporan polisi. Kalau masalah ini dibiarkan malah tambah merajalela,” tandasnya dengan nada kesal.
Aksi tawuran ini membuat SMA 1 Manokwari mengalami kerugian puluhan juta rupiah. Sebab, kaca-kaca gedung pecah akibat lemparan batu serta sekitar 27 kendaraan roda dua mengalami rusak.
Selain itu, salah seorang masyarakat yang melintas ditengah aksi tawuran itu menjadi korban lemparan batu hingga mengalami luka dibagian kepala. (mel)
