Timika, HARIANPAPUANEWS.ID – Sejumlah anggota DPRD Mimika menyatakan menolak untuk divaksin, setelah beredar berita-berita terkait vaksinasi yang membuat orang mati, lumpuh dan mengalami efek samping setelah divaksin.
Pernyataan tersebut disampaikan usai kunjungan Komisi C ke Bandara Mosez Kilangin Timika milik pemerintah, Kamis (21/1/2021).
Anggota DPRD Mimika Matius Yanengga menolak dengan tegas vaksin setelah mengikuti perkembangan vaksinasi. Ia juga menyampaikan, tidak boleh ada denda atau penjara bagi warga yang menolak divaksin. Jika wajib, maka itu merupakan paksaan dan telah melanggar hak asasi manusia.
“Jadi, saya wajib hukum menolak, dan tidak ada paksaan bahwa kalau tidak divaksin akan didenda dan di penjara, jangan demi hukum terus korbankan masyarakat, karena itu sudah melanggar hak asasi,” tegas Yanengga dikantor DPRD Mimika, Kamis (21/1).
Ungkapan yang sama disampaikan Anton Bukaleng, Anggota DPRD Mimika mengatakan, selama ini dengan obat-obatan yang sederhana orang yang terkonfirmasi covid-19 bisa sembuh, begitu juga penerapan prokes.
Anton bahkan mempertanyakan program vaksinasi. Jangan sampai program vaksinasi justru membuat masyarakat Papua menjadi takut. Selama satu tahun hidup hidup ditengah bayang-bayang covid, hingga berimbas pada ekonomi dan aktifitas masyarakat, ditambah lagi dengan kekhawatiran masyarakat setelah divaksin, setelah mengikuti perkembangan dimedia massa.
“Vaksin itu tujuannya untuk apa? Ada obat, RS ada, dokter ada, barang ini bawa datang untuk mau bunuh orang atau bagaimana? Kita dewan semua tolak, banyak orang juga sembuh walaupun tidak suntik, mau habiskan Papua ini kah? Jadi saya tolak,” ungkapnya.
Sementara itu, penolakan yang sama disampaikan Elminus Mom yang meminta kepada Bupati Mimika agar tidak mendengar bisikan dari mana-mana. Karena, sejauh ini belum diketahui manfaat bagi kesehatan. Kondisi kesehatan tiap-tiap orang itu berbeda, jangan membuat masyarakat menjadi korban.
“Saya harap vaksin-vaksin itu jangan suntik-suntik orang sembarang, saya tolak. Karena kami tidak tau vaksin itu baik bagi kesehatan atau tidak, jangan sampai orang-orang jadi korban. Kita lihat dimedia,” kata Elminus. (rik)