Manokwari, harianpapuanews.id – Kantor Perwakilan Bank Indonesia, Provinsi Papua Barat memberikan edukasi Kebanksentralan dan sosialisasi ciri-ciri keaslian uang rupiah kepada SD Inpres 65 Warmarway, Selasa, (22/01/2019). Kegiatan tersebut diikuti oleh 50 siswa dan pengurus sekolah.
“Melalui sosialisasi ciri-ciri keaslian uang rupiah siswa dan pengurus sekolah diajak untuk merawat uang rupiah dengan baik melalui “lima Jangan” yaitu Jangan Dicoret, Jangan Distapler, Jangan Diremas, Jangan Dibasahi dan Jangan Dilipat,” kata Kepala Perwakilan Bank Indonesia Papua Barat, Donny Heatubun, Rabu (23/01/2019).
Dalam kegiatan sosialisasi tersebut, seluruh guru dan siswa memperoleh pemahaman bahwa uang rupiah merupakan salah satu simbol kedaulatan negara sehingga transaksi diseluruh wilayah NKRI wajib menggunakan uang rupiah sebagaimana diatur dalam Peraturan Bank Indonesia Nomor 17/3/PBI/2015 tanggal 31 Maret 2015 tentang Kewajiban Penggunaan Rupiah di Wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia.
“Kami juga menyerahkan PSBI (Bantuan Program Sosial Bank Indonesia) berupa whiteboard, spidol, buku-buku pelajaran kelas satu sampai empat SD, buku tulis dan alat tulis, serta seragam sekolah kepada lima puluh siswa,” jelas Dony.
Bank Indonesia Papua Barat berharap kegiatan ini dapat meningkatkan pendidikan, wawasan dan minat baca anak-anak di Papua Barat, khususnya anak-anak asli Papua.
Kepala SD Inpres 65 Warmarway, Martina Yaboi memberikan apresiasi kepada Bank Indonesia Papua Barat yang telah memberikan bantuan dan memberikan sosialisasi.
“Kami berterima kasih dan berikan pujian kepada Bank Indonesia karena sudah membantu dan memberikan edukasi kepada para siswa,” pungkasnya. (mel)
