Seram, harianpapuanews.id – Pertamina terus mengoptimalkan penyaluran Bahan Bakar Minyak (BBM) ke Kepulauan Seram pada Jumat (07/06/2019) pasca rusaknya jembatan Wai Kaputi di antara Desa Taniwel dengan Desa Hulung pada Kamis (06/06/2019).
“Sebanyak 51 kiloliter Pertalite dan 10 kiloliter Biosolar disalurkan untuk satu SPBU (Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum) regular dan enam SPBU kompak di Seram Bagian Barat, Maluku,” ujar Manager Branch Marketing Maluku Pertamina, Donny Brillianto.
Donny menjelaskan, penyaluran BBM tersebut dilakukan dari Terminal BBM Wayame, Ambon dengan menggunakan kapal menuju Kairatu, Seram Bagian Barat. Ditambahkannya bahwa BBM disalurkan ke SPBU menggunakan mobil tangki dari Kairatu.
“Kemarin (07/06/2019), kami juga telah mencoba pengiriman BBM melalui jalur utara (jalur alternatif) dari Terminal BBM Masohi, Maluku Tengah ke Seram Bagian Barat dengan jarak 400 kilometer namun terkendala dengan jalan dan jembatan yang ternyata juga tidak bisa dilalui, sehingga mobil tangki terpaksa kembali lagi ke Terminal BBM Masohi,” ungkapnya.
Donny mengutarakan, pihaknya masih tetap akan melakukan pengiriman BBM dengan menggunakan kapal dari Terminal BBM Wayame atau Terminal BBM Masohi untuk menjaga ketahanan stok BBM di Seram Bagian Barat.
Unit Manager Communication, Relations & Corporate Social Responsibility (CSR) Marketing Operation Region (MOR) VIII Maluku-Papua Pertamina, Brasto Galih Nugroho menyatakan, penyaluran alternatif dan darurat tersebut ditempuh Pertamina agar masyarakat tetap bisa mendapatkan BBM di SPBU Pertamina meski jalur reguler terputus.
“Ini merupakan upaya kami menjaga ketahanan stok BBM di SPBU sebagai BUMN pendistribusi BBM,” tutup Brasto. (mel)