Timika, harianpapuanews.id – Uskup Timika Mgr John Philip Saklil menahbiskan empat Diakon, di Gedung Gereja Katolik Paroki ST. Stefanus Sempan, Jumat (22/02/2019). Empat Diakon itu sebelum memasuki gedung gereja untuk mengikuti proses ibaha penthabisan, mereka disambut dengan tarian adat Kepulauan Kei, Kabupaten Maluku Tenggara. Tampak sukacita dan rasa bahagia berbaur jadi satu ketika empat anak muda tersebut masuk ke dalam gereja.
Penthabisan dimulai ketika Uskup Timika membacakan ikrar seorang Diakon untuk hidup berselibat atau tidak menikah seumur hidupnya. Janji tersebut diikuti oleh empat Diakon yang ada. Prosesi berlanjut, dimana empat Diakon berlutut didepan Uskup Timika dan menjalani prosesi penthabisan. Usai dithabiskan, satu persatu Diskon diberikan jubah Dalmatik serta Alkitab oleh uskup. Ibadah penthabisan ini dihadiri setidaknya 40 uskup dari seluruh wilayah Keuskupan Timika.
John Philip Saklil memnyampaikan apresiasi kepada empat anak muda tersebut yang telah menyerahkan dirinya untuk menjadi pelayan Tuhan, sesuai Kitab Suci 1 Petrus 5:1-4 yang berbunyi demikian. Aku menasihatkan para penatua di antara kamu, aku sebagai teman penatua dan saksi penderitaan Kristus, yang juga akan mendapat bagian dalam kemuliaan yang akan dinyatakan kelak.
Gembalakanlah kawanan domba Allah yang ada padamu, jangan dengan paksa, tetapi dengan sukarela sesuai dengan kehendak Allah, dan jangan karena mau mencari keuntungan, tetapi dengan pengabdian diri. Janganlah kamu berbuat seolah-olah kamu mau memerintah atas mereka yang dipercayakan kepadamu, tetapi hendaklah kamu menjadi teladan bagi kawanan domba itu. Maka kamu, apabila Gembala Agung datang, kamu akan menerima mahkota kemuliaan yang tidak dapat layu
“Saya berpesan kepada empat Diakon agar setia dalam menjalankan tugas dan panggilan mulia tersebut. Domba-domba harus dijaga oleh gembala agar tidak ada yang hilang dan tersesat. Demikian juga bagi seorang gembala ditengah dunia ini yang penuh tantangan dan ujian,” tuturnya.
Umat Tuhan Keuskuman Timika, kata John Philip Saklil, sedang diliputi kebahagiaan dengan adanya prosesi penthabisan empat Diakon masing-masing diantarnya, Herman Yosep Betu, Kelahiran Timika, 13 Juni 1990. Fransiskus Uti, Kelahiran Wamena 08 September 1989. Agustinus Rumsory, Kelahiran Dobo 25 September 1986, dan Agustinus Elmas, Kelahiran Evi 18 Agustus 1991.
“Kita bersyukur karena ada empat anak muda yang menyerahkan diri menjadi seorang Diakon yang akan melayani Tuhan dan umat-Nya. Anak-anak muda harus didorong dan didukung dalam mengambil bagian dalam pelayanan pengutusan. Kita harus mendoakan mereka untuk bisa kuat dalam menjalankan tugas dan panggilan Tuhan dalam hidupnya. Memang tidak mudah, karena banyak tantangan ditengah perkembangan jaman,” pungkasnya. (cr-12)
