Pemandu Wisata Puncak Cartenz Meninggal Dunia

Jayapura, harianpapuanews.id – Seorang tour guide (pemandu wisata) bernama Andika Pratama meninggal dunia akibat insiden kejatuhan batu saat mendaki Puncak Gunung Cartenz Pyramide, Provinsi Papua, pada Sabtu (03/11/2018) pukul 13.26 WIT.

“Meinggalnya korban diduga akibat insiden kejatuhan batu saat mendaki Puncak Cartenz Pyramide,” kata Kabid Humas Polda Papua Kombes Pol Ahmad Musthofa Kamal, Minggu (04/11/2018).

Menurut Kamal, pascainsidan itu salah satu pendaki yang masih berada di Base Camp Lemba Kuning langsung menghubungi Sofyan rekan korban standbye di Kota Timika melalui handphone satelit. Sofyan kemudian melaporkan kejadian tersebut dan dilakukan koordinasi dengan Helicopter Carter Jenis Komala di Bandara Moses Kilangin Timika guna mengevakuasi pria kelahiran Palembang 02 Juni 1983 itu.

“Saat helicopter dalam perjalanan untuk melakukan upaya evakuasi oleh tim (pihak agen dari CV. Cesta Adventure). Helicopter kembali itu kembali ke Bandara Timika karena cuaca tidak mendukung di area base camp,” ujar Kamal.

Proses evakuasi baru dilanjutkan pada Minggu 04 Nopember 2018, Helicopter Fly Comala yang digunakan akhirnya membawa jenazah korban tiba kembali di helipad Lanud Yohanis Kapiyau Timika bersama dua rekan sesama pendaki yang selamat yakni Arlen dan seorang Warga Negara Asing (WNA) bernama Brury Sondak.

“Jasad almarhum Andika Pratama kemudian dibawa menuju RSUD Mimika menggunakan ambulance untuk dilakukan pemeriksaan luar oleh petugas medis,” jelasnya

Kamal menerangkan, anggota kepolisian telah meminta keterangan dari rekan almarhum bernama Yosua Noya yang pada saat itu berada di sekitar lokasi kejadian mengatakan kejadian tersebut terjadi di titik pertama pemasangan tali. Di mana dalam setiap pendakian biasanya para pendaki melakukan aklimatisasi,  karena memang lokasi tersebut dikenal sebagai daerah rawan runtuhan/longsoran

“Saat kejadian posisi korban sedang turun dan pada saat itu Yosua sedang dalam perjalanan naik. Setelah mendengar teriakan minta tolong dari Arlen (satu tim dengan korban), Yosua langsung menuju lokasi bersama Arlend dan tamu WNA  Scoot Haluk kemudian membawa korban yang sudah tidak sadar ke Lembah Kuning,” ungkapnya.

Yosua, katanya, sudah bertanya kepada Arlend tentang kejadian tersebut tetapi yang bersangkutan menyatakan bahwa korban pada saat itu sedang aklimatisasi tetapi tiba-tiba ada sebuah batu yang jatuh dari atas dan langsung mengenai muka korban.

“Setelah berada di base camp lembah kuning, kejadian tersebut langsung diinformasikan kepada penanggung jawab grup Sofyan yang berada di Kota Timika. Tapi karena kendala cuaca, maka korban baru dievakuasi hari ini ke Timika,” sebut Kamal 

Leader Tim Sofyan Ariefasa saat di konfirmasi mengatakan, korban mengalami insiden murni kejatuhan batu saat betlangsung aklimatisasi. Keluarga korban bahkan sudah mengetahui kejadian tersebut dan sudah menerimanya sebagai musibah kemudian meminta untuk jenazah segera dimakamkan di kampung halamannya.

“Jenazah korban saat ini sudah berada di peti dan sudah dilakukan pemeriksaan luar dan sesuai keterangam petugas medis bahwa korban mengalami luka sobek dan memar di bagian muka dan direncanakan  jenazah akan diterbangkan ke Jakarta dengan pesawat Garuda 655,” tutur Kamal.  (mel)