Manokwari, harianpapuanews.id – Pemerintah Provinsi (Pemrov) Papua Barat harus lebih serius dalam membina generasi muda di wilayah itu agar bebas dari penyalahgunaan narkoba maupun minuman beralkohol.
Salah seorang veteran pejuang kemerdekaan, Indah Suat mengatakan, pemerintah jangan pernah menyalahkan generasi muda yang cenderung terjerumus dalam peredaran gelap narkotika maupun minuman beralkohol. Tetapi bagaimana melakukan pembinaan terhadap mereka agar tidak masuk dalam jurang kebinasaan.
“Ada istilah begini. Kalau kita tidur dalam keadan kenyang pasti tenang. Tapi kalau tidur dalam keadaan lapar pasti kita gelisah. Itulah yang sering mempengaruhi seseorang berbuat jahat,” kata Suat kepada wartawan usai memperingati Hari Pahlawan 2018, Sabtu (10/11/2018).
Menurut Suat, generasi muda bangsa banyak terlibat dalam peredaran gelap narkotika maupun minuman beralkohol karena mereka belum mempunyai pekerjaan. Ketika mereka merasa lelah menghadapi kehidipannya, maka mereka akan melakukan kegiatan negatif yang meresahkan warga.
“Itulah yang membuat anak-anak muda sekarang pingin tahu pimpinan sebenarnya mereka itu yang mana. Mereka mau mengadu ke siapa, dan siapa yang harus membela mereka,” ungkapnya.
Dalam kondisi seperti ini, Suat menjelaskan, peran pemerintah sangat dibutuhkan dalam membina generasi muda agar terlibat dalam kegiatan-kegiatan positif yang dapat membangun bangas ini kedepan.
“Makanya saya katakan semua itu tergantung dari pembinaan pimpinan daerah termasuk TNI dan Polri. Semua harus dilibatkan supaya kita bisa menguruni tingkat pengguna narkoba, minuman keras dan lain sebagainya,” tegasnya.
Sejak bertugas di Papua pada 1964, Suat mengaku, banyak sekali generasi muda yang terlibat dalam penyalahgunaan narkotika maupun minuman keras. Namun seiring berkambangnya zaman, generasi muda yang menggunakan narkotika maupun minuman beralkohol cenderung menurun.
“Kendati demikian, pemerintah daerah melalui instansi yang menangani pembinaan terhadap generasi muda harus terus menerus mencegah adanya peredaran gelap narkoba maupun minuman keras,” jelasnya.
Pemerintah melalui aparat penegak hukum, katanya, harus tegas menindak oknum pemuda yang masih menyalahgunakan narkotika maupun mengkonsumi minuman keralkohol hingga mersahkan dan mengganggu kenyamanan dan ketentraman warga.
“Minta maaf saja, kami dulu kalau lihat ada orang mabuk di jalan langsung diamankan. Kita simpan dia selama satu malam dalam sel. Besoknya baru dipulangkan. Sekarang orang mabuk dibiarkan berkeliaran begitu saja hingga mengganggu kenyamanan warga,” terangnya.
Suat menjelaskan, proses pembinaan secara fisik seperti itu sangat baik guna menekan oknum pemuda yang masih mabuk-mabukan di jalanan, agar kelak mereka sadar bahwa apa yang dilakukannya salah.
“Kita bina mereka (pemabuk) secara fisik tapi harus diperlakukan secara baik. Jangan dengan kekerasan, supaya mereka sadar bahwa apa yang dia lakukan itu salah. Cara seperti itu yang harus dilakukan oleh pemerintah melalui instansi teknis maupun aparat keamanan kita,” tandasnya. (mel)
