Manokwari, harianpapuanews.id – Gubernur Papua Barat, Dominggus Mandacan mengeluhkan kebijakan pemerintah pusat terkait diturunkannya jumlah Dana Tambahan Infrastruktur (DTI) Otonomi Khusus (Otsus) Tahun Anggaran 2019.
“Penurunan dana tersebut akan berpengaruh pada proses pembangunan infrastruktur yang sedang berjalan di Papua Barat,” ungkap Dominggus secara langsung didepan Menteri Keuangan, Sri Mulyani saat mengikuti acara peresmian Gedung Keuangan Negara (GKN) di Manokwari, Rabu (19/12/2018).
Menurut Dominggus, sebelumnya pada tahun 2018 DTI yang diterima Pemprov Papua Barat adalah sekitar Rp1,4 triliun. Setelah ABPN 2019 disahkan ternyata ada penurunan sekitar Rp260 miliar pada pembagian anggaran DTI untuk Papua Barat.
“Sebelumnya pada RAPBN 2019 tercantum Papua Barat akan menerima DTI sebesar Rp1,7 triliun. Tapi setelah disahkan menjadi APBN 2019 nilainya bukannya stabil, malahan turun menjadi sekitar Rp260 miliar,” sebut Dominggus.
Dominggus mengaku, bahwa dana tersebut dapat membantu proses pembangunan infrastruktur khususnya dibidang Pekerjaan Umum (PU).
“Sebelumnya kami telah merencanakan untuk membangun sejumlah ruas jalan dan jembatan. Tapi karena ada penurunan, terpaksa ada beberapa rencana kami harus dibatalkan,” tutur Dominggus.
Menurut Dominggus, mestinya nilai anggaran DTI ini setidaknya stabil pada penganggaran ditahun berikutnya. Dominggus bahkan belum mengetahui alasan Pemerintah Pusat menurunkan nilai tersebut, sehingga ia telah menyiapkan surat yang ditujukan kepada Presiden Republik Indonesia Joko Widodo agar mendapatkan penjalan terkait penurunan nilai DTI tahun 2019.
DTI Otsus sendiri pada tahun 2018 dianggarkan sebesar Rp4 triliun untuk Papua dan Papua Barat. Pembagian DTI untuk kedua provinsi ini bersifat persentasi dengan nilai 60 persen untuk Papua, dan 40 persen untuk Papua Barat.
“Saya berharap agar pada tahun berikutnya Dana Tambahan Infrastruktur untuk Papua Barat sendiri. Walaupun masih menerima 40 persen, bisa ditingkatkan supaya dapat membantu pembangunan infrastruktur di wilayah Papua Barat,” sebut Dominggus. (mel)
