Manokwari, harianpapuanews.id – Gubernur Papua Barat, Dominggus Mandacan memuji kinerja seluruh jajaran Dinas Kesehatan setempat atas capaiannya dalam melaksanakan program nasional vaksin Campak dan Rubella yang dilaksanakan pada bulan Agustus-September 2018 lalu.
“Saya berikan apresiasi kepada dinas kesehatan provinsi dan kabupaten/kota atas kinerjanya karena dalam pelaksaan program imunisasi campak dan rubella, sehingga provinsi kita bisa melampaui terger hingga 102 persen,” kata Dominggu saat menghadiri penandatanganan perjanjian kerjasama tentang penyelenggara Jaminan Kesehatan Nasional (JKN), di Kantor Dinas Kesehatan Provinsi Papua Barat, Kamis (07/02/2019).
Menurut Dominggus, upaya kerja keras yang dilakukan jajaran dinas kesehatan provinsi dan kabupaten/kota membuat Papua Barat menempati perinkat pertama melaksanakan program nasional campak dan rubella disusul Provinsi Bali.
“Saya kira ini sebuah capaian yang sangat luar biasa karena petugas medis kita sudah bekerja keras naik gunung, turun lembah, menyeberangi lautan dan sungai, tapi puji Tuhan kalian kerja luar biasa melayani masyarakat,” ungkap Dominggus.
Bukan hanya itu, dalam pencanangan bulan eliminasi kaki gajah (filariasis) nasional yang dipusatkan di Alun-alun Aimas, Kabupaten Sorong pada bulan Oktober 2018 lalu, Provinsi Papua Barat menempati posisi pertama disusul Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).
“Dalam kurun waktu dua bulan ini saja Papua Barat bisa melampaui targer 65 persen. Setelah itu baru menyusul NTT dan ini sangat membangakan kita semua,” ujar Dominggus.
Meski demikian, Dominggus menginatkan seluruh warganya untuk tetap memperhatikan kondisi kesehatan, salah satunya masyarakat wajib meminum obat filariasis secara rutin agar terbebas dari penyakit kaki gajah.
“Kalau saya sendiri sudah makan obat filariasis (kaki gajah) sebanyak dua kali sejak bulan Oktober 2018 dan Oktober 2018. Kalau mau sehat harus seperti itu, jadi saya imbau masyarakat untuk tetap menjaga kesehatan,” pungkasnya. (mel)