Manokwari, harianpapuanews.id – Harga berbagai komudititas Provinsi Papua Barat secara umum menunjukkan penurunan sepanjang bulan Februari 2019 bila dibandingkan bulan Januari lalu.
Kepala BPS Papua Barat, Endang Retno Sri Subiyandan mengatakan, berdasarkan hasil pemantauan jajaranya, Papua Barat pada bulan Februari 2019 terjadi inflasi sebesar 0,63 persen, atau terjadi penurunan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 134,95 pada bulan Januari 2019 menjadi 134,10 pada bulan Februari 2019.
“Tingkat inflasi tahun kalander Februari 2019 sebesar -0,06 persen dan tingkat inflasi tahun ke tahun (Februari 2019 terhadap Februari 2018) sebsar 4,38 persen,” tutur Endang, ketika menggelar konfrensi pers, Jumat (01/03/2019). .
Menurut Endang, deflasi tersebut terjadi kerena adanya penurunan harga yang ditunjukkan oleh penurunan indeks pada beberapa kelompok pengeluaran yakni, bahan makanan, -1.96 persen, transpor, komunikasi dan jasa keuangan -0,71 persen, dan sandang, -0,68.
“Sedangkan kelompok pengeluaran yang mengalami inflasi yaitu, makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau 0,37 persen dan perumahan, air, listrik, gas serta bahan bakar 0,09 persen,” sebut Endang.
Deflasi yang terjadi, lanjut Endang, dipengaruhi oleh penurunan indeks yang signifikan pada beberapa sub kelompok seperti bumbu-bumbuan -4,45 persen, sayur-sayuran -2,59 persen, daging dan hasil-hasilnya -2,52 persen, ikan segar -2,04 persen dan kacang-kacangan -1,93 persen.
“Beberapa kelompok yang mengalami inflasi adalah perlengkapan/peralatan pendidikan 1,76 persen, minuman tidak beralkohol 1,18 persen, obat-obatan 0,94 persen, perawatan jasmani dan kosmetik 0,82 persen dan makanan jadi 0,71 persen,” tutup Endang.
Dari 82 kota IHK, tambah Endang, tercatat 69 kota mengalami deflasi dan 13 kota mengalami inflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Kota Tual, Kabupaten Maluku Tenggara, Provinsi Maluku 2,98 persen dengan IHK 195, 05 dan terendah terjadi di Kendari, Ibu Kota Provinsi Sulawesi Tenggara 0,03 persen dengan IHK 129,36.
“Sedangkan deflasi tertinggi terjadi di Marauke, Provinsi Papua -2,11 persen dengan IHK 138.03, dan terendah terjadi di Kota Serang, Ibu Kota Provinsi Banten -0,02 persen dangan IHK 145,88,” pungkasnya. (mel)