Manokwari, harianpapuanews.id – Dinas Pemberdayaan Masyarakat Dan Kampung Pemerintah Kabupaten Manokwari, Papua Barat, menyelanggrakan pelatihan keterampilan usaha Industri kerajinan tenun Tahun Anggaran 2019, di Billy Jaya Hotel, Jalan Merdeka, Kota Manokwari, Kamis (02/05/2019). Adapun peserta pelatihan sebanyak 30 orang yang terdari dari warga Nusa Tenggara Timur (NTT) yang sudah lama berdomisili di Manokwari dan pengerajin lokal lainnya.
“Di era globalisasi dengan persaingan yang tinggi ini pemerintah mengharapkan agar kita lebih produktif dan tidak hanya menjadi konsumen dari pasar globa. Terlebih dengan kemudahan teknologi, sehingga mempermudah promosi dan pemasaran,” kata Sekda Pemkab Manokwari, Aljabar Makatita.
Oleh karena itu, kata Aljabar, pelatihan keterampilan usaha industri kerajinan ini dilakukan secara bertahap agar pelaku usaha dan warga masyarakat dapat memanfaatkan keterampilan tersebut untuk meningkatkan kesejahteraannya.
“Hal ini merupakan salah satu peluang usaha dan memungkinkan karena pangsa pasar yang memungkinkan akan memulai mempengaruhi pasar dari produk kerajinan,” jelas Aljabar.
Melalui pelatihan keterampilan usaha industri kerajinan diharapkan dapat mendekatkan antara produsen dengan konsumen, sehingga keuntungan yang didapatkan dapat lebih tinggi. Selain itu, dapat melihat potensi sumber daya lokal sebagai modal yang ada dalam mendukung keberlanjutan usaha ini. Sebab, umumnya sumber daya yang ada tidak melalui pemrosesan sehingga memperoleh nilai produk yang lebih tinggi.
“Disinilah yang perlu ditentukan dalam proses pelatihan bagaimana peserta maupun pelaku usaha agar dapat meningkatkan nilai jual dan langsung menjualnya kepada konsumen,” tutur Aljabar.
Menurut Aljabar, tidak hanya sebatas penjualan dan kemudian mendapatkan keuntungan dari hasil penjualan produknya saja. Namun pelatihan ini juga dapat digunakan agar setelah pelatihan keterampulan ini perserta dapat mengembangkan industrinya dan merambah pasar yang lebih jauh di luar Kabupaten Manokwari.
“Selan itu, dengan beberapa evaluasi sehingga pembimbingan dan pelatihan ini dari pendampingan yang akan menguatkan keterampilan dalam mengatur industri rumah tangga,” tegas Aljabar.
Melalui pelatihan ini juga diharapkan akan membantu menemukan peluang bisnis yang tepat dan terbaik dalam suatu rantai nilai usaha, dan bagaimana memahami keuntungan serta kerugiannya saat masuk dalam suatu mata rantai bisnis usaha industri kerajinan.
“Untuk itu, dengan pelatihan keterampilan saat ini para perajin dapat meningkatkan pengetahuan dan wawasan dalam mengelola usaha, khususnya dalam bidang kerajinan tenun NTT sehingga mampu mandiridan dapat meningkatkan tarap hidup keluarganya,” ujar Aljabar.
Kepada para instruktur untuk dapat mencurahkan seluruh kemampuan yang dimiliki sehingga pelatihan ini dapat bermanfaat bagi peserta pelatihan. Pemkab Manokwari, katanya, menyampaikan apresiasi kepada para instruktur dan seluruh peserta pelatihan yang berkenan mengikuti kegiatan ini hingga berakhir secara baik.
“Khususnya kepada dinas terkait kami menyampaikan terima kasih atas program kegiatan yang diharapkan dapat bergulir setiap tahun untuk terus menjadikan program pembinaan dalam upaya meningkatkan pemberdayaan pengrajin di Kabupaten Manokwari menuju usaha mandiri,” pungkas Aljabar (mel)
