Tual, harianpapuanews.id – Pertamina MOR VIII menyelenggarakan kegiatan Latihan Penanggulangan Tumpahan Minyak (Oil Spill) di Perairan Dermaga Terminal Bahan Bakar Minyak (TBBM) Kota Tual, Kabupaten Maluku Tenggara , Provinsi Maluku,pada Jumat (28/12/2018). Simulasi tersebut rangka meningkatkan awareness terhadap aspek keselamatan kerja dan kesiapan dalam menghadapi kondisi darurat.
Kegiatan yang dikemas dalam Latihan Penanggulangan Tumpahan Minyak (PTM) dan Uji Coba Peralatan Lindungan Lingkungan Perairan ini merupakan salah satu cara untuk menguji kehandalan sistem penanggulangan keadaan darurat di lingkungan PT Pertamina (Persero) serta memberi bekal kesiapsiagaan kepada seluruh pekerja di lingkungan TBBM Tual.
Kegiatan latihan ini merupakan bagian dari drill yang dilakukan secara rutin dua kali dalam setahun yang dilakukan di seluruh lokasi TBBM yang tersebar di 21 lokasi di wilayah MOR VIII Maluku-Papua. Adapun kegiatan latihan di TBBM Tual merupakan penutup rangkaian latihan di tahun 2018.
Unit Manager Communication & CSR MOR VIII PT Pertamina (Persero), Brasto Galih Nugroho mengungkapkan, kegiatan ini bertujuan untuk mempersiapkan personel untuk siap menghadapi keadaan darurat serta menguji kehandalan peralatan yang di gunakan di masing-masing lokasi.
“Pertamina selalu memastikan aspek HSSE dalam menjalankan operasionalnya dan mengedepankan aspek safety untuk mencegah terjadinya keadaan darurat. Pertamina juga menyiapkan latihan untuk mempersiapkan personel yang siap terjun jika sewaktu-waktu keadaan darurat terjadi,” paparnya.
Brasto menambahkan, Pertamina ingin memastikan kehandalan personel dan peralatan yang dimiliki di masing-masing lokasi, sehingga setiap pekerja memahami tugas dan tanggung jawab dalam struktur organisasi penanggulangan tumpahan minyak di perairan.
Skenario simulasi keadaan darurat yang diadakan meliputi simulasi tumpahan minyak di wilayah perairan Tier-1 Terminal BBM Tual. Dalam keadaan darurat ceceran minyak, langkah pertama yang dilakukan adalah mempersiapkan oil boom, oil skimmer, dan oil dispersant pump dan kemudian melakukan penarikan oil boom membentuk konfigurasi U untuk melokalisir tumpahan minyak.
Kemudian dilakukan penghisapan minyak yang telah terlokalisir dan melaksanakan penyemprotan terhadap cermin-cermin ceceran minyak yang lolos dari areal oil boom. Jika penghisapan minyak yang terlokalisir telah selesai dilaksanakan dan sisa-sisa minyak yang lolos telah dilakukan penyemprotan, maka penanggulangan ceceran minyak telah dilakukan dengan baik, aman, dan lengkap. Hal ini bertujuan untuk melindungi lingkungan perairan di sekitar wilayah operasi TBBM.
Operation Head TBBM Tual, Rudi Mahendra menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan rangkaian simulasi keadaan darurat yang melibatkan seluruh pekerja dan TKJP di TBBM Tual, serta pihak-pihak eksternal yaitu petugas kesehatan, petugas syahbandar, TB Bintuni dan observer UPP Pelabuhan Tual yang terlibat dalam penanganan keadaan darurat di perairan tier-1.
“Kesiapan dalam menghadapi keadaan darurat di kawasan TBBM Tual merupakan wujud komitmen kami untuk mendukung komitmen zero fatality, dan antisipasi untuk mencegah serta menanggulangi kejadian yang tidak terduga. Selain meminimalisasi dampak kerugian materi, kesiapsiagaan menghadapi keadaan darurat di TBBM Tual akan menjamin pelayanan dan kegiatan operasional penyaluran dan penerimaan BBM tidak terganggu,” tutupnya. (*/mel)