Manokwari, harianpapuanews.id – Kantor Bulog Subdevisi Regional Manokwari, Papua Barat telah menyediakan cadangan beras sebanyak 3.800 ton untuk mangantisipasi ketersediaan pasokan dan stabilisasi harga pangan khususnya beras di tingkat konsumen menjelang bulan suci Ramdan dan Idul Fitri 2019.
Kepala Subdivre Bulog Manokwari, Rahmat Hidayah mengatakan, cadangan beras yang tersedia saat ini mencapai 3.800 ton, terdiri dari beras medium 2.000 ton, beras premium 800 ton, dan beras sedang menunggu bongkar muat di dermaga pelabuhan Manokwari mencapai 1.000 ton.
“Jumlah tersebut merupakan ketahanan stok sampai dengan bulan Juli Insya Allah. Jadi untuk menghadapi bulan Puasa dan Lebaran kali ini, beras yang kami siapkan relatif sangat aman,” kata Rahmat saat ditemui awak media ini, Rabu (24/04/2019).
Selain itu, Bulog setempat juga masih mempunyai sisa ketersediaan gula pasir kurang lebih 350 ton. Meski ketersediaan stok beras dan gula pasir itu terbilang aman, Rahmad mengaku, sudah beberapa kali melakukan pertemuan bersama jajaran Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Papua Barat dalam rangka menyelenggarakan kegiatan pasar murah.
“Awalnya rencana kegiatan pasar murah tersebut diadakan di daerah Distri Prafi. Tapi kemungkinan akan dipindahkan juga di beberapa tempat yang akan dipusatkan pada senteral-sentral pemukuman penduduk, khususnya di wilayah Manokwari serta Manokwari Raya,” ungkap Rahmat.
Menurut Rahmat, operasi pasar murah menjelang bulan Puasa dan Lebaran yang direncanakan sudah pasti berjalan, sehingga Bulog akan menyediakan paket murah yang diberi nama Kegiatan Pengendalian Stabilisasi Harga (KPSH) guna menjaga terjadinya lonjakan harga.
“Kalau untuk inflasi kan kita berbicara keseluruhan. Tapi Bulog tetap berada pada level khususnya menjaga stabilitas harga beras dan gula. Jadi, masyarakat tidak perlu khawatir soal ketersediaan beras dan gula karena kami memiliki stok yang sangat cukup untuk digelontarkan,” pungkas Rahmat. (mel)
