Apakah Museum Nasional Siap Menerima Benda-benda Dari Belanda?

 

 

Harianpapuanews.id – Artefak sejarah Indonesia yang disita Belanda akan dikembalikan, dan Museum Nasional akan menjadi rumah baru mereka. Apakah Anda bisa?

Sebanyak 472 artefak sejarah dikembalikan. Diantaranya adalah 4 Patung Shinsari dan 335 Pusaka Lombok.

 

Sebelumnya, barang-barang tersebut disimpan di museum yang terletak di dasar kincir angin. Namun, karya yang dipulangkan akan disimpan di Museum Nasional Jakarta.

Seorang pejabat dari tim repatriasi koleksi Indonesia di Belanda mengatakan, “Menurut Kepala Badan Pelestarian Cagar Budaya, artefak (yang dikembalikan) ini disimpan di Museum Nasional Korea, sehingga Museum Nasional Korea bersiap untuk menerimanya.” profesor. . detikTravel dari Irmawati Marwato, Rabu (8 September 2023).

Irma yang juga Guru Besar Arkeologi Departemen Kebudayaan Universitas Indonesia menjelaskan, banyak persiapan yang dilakukan untuk menyambut artefak bersejarah tersebut.

Item ini dikirim dari Belanda pada 17/08/2023. Sebelumnya, tim pengembalian akan mengecek kondisi barang, termasuk keasliannya. Karya-karya tersebut juga tercatat sebagai benda cagar budaya sebelum sampai di Indonesia.

Setibanya di Jakarta, barang-barang tersebut akan dikarantina sebelum dilepas ke publik. Isolasi ini berguna untuk mendamaikan status objek di lingkungan baru.

“Itu karena hal-hal seperti radang dingin, misalnya, biasanya di negara-negara dingin dan tiba-tiba dibawa ke sini. Sesuatu bisa terjadi pada mereka. Jadi, kita perlu menempatkan mereka di ruangan terpisah terlebih dahulu agar terbiasa dengan udara kita.” kata .

Museum Nasional akan memberikan perlakuan khusus pada benda-benda tersebut. Termasuk masalah keamanan.

“Keamanan memang tantangan. Tapi insyaallah, general manager sudah mengatur semua ini dengan tim. Bagaimana pihak museum mengelolanya dan mengatur keamanan, suhu udara dan segala sesuatunya disiapkan,” ujar Irma. . .

Selain barang-barang yang dipulangkan, ternyata masih banyak artefak Indonesia lainnya yang masih disimpan di Belanda. Irma memperkirakan jumlahnya ribuan.

Namun, jika semua barang tersebut dikembalikan ke Indonesia, Museum Kategori Museum Nasional mungkin tidak dapat menerimanya. Irma berpendapat perlunya museum baru dalam skala nasional, yang didirikan khusus untuk menampung artefak-artefak tersebut.

Dia berkata, “Mesir sekarang memiliki museum baru. Museum ini sangat besar dan indah. Museum ini sangat modern. Jadi, setelah ditata seperti ini, dia meminta agar semua barang miliknya dari seluruh dunia dikembalikan.”

Irma menjelaskan, Mesir bersiap mengembalikan sepenggal sejarah dengan melengkapinya dengan bangunan, teknologi, dan sumber daya manusia. Berbeda dengan Indonesia, belum ada gerakan seperti itu.

“Padahal kami belum siap jika semuanya terbalik. Makanya kami pilih dan usulkan orang-orang yang berilmu dan bisa membangun jati diri. Ini bukan saatnya untuk meminta itu.”

Padahal, Jakarta panas banget, dan dua kali kunjungan bisa dibilang dekat karena AC di semua ruangan Museum Nasional sudah tidak dingin lagi. ruangan pengap.

Penataan museum gajah juga terkesan ketinggalan zaman. Lihat berapa banyak provinsi Indonesia yang masih menduduki peringkat ke-34 via Traveler di wallscreen.

Selain itu, tempat kecil namun tidak terlewatkan menjadi tempat berteduh bagi pengunjung, terutama anak sekolah. Saat makan siang, itu adalah tempat yang dikunjungi banyak kelompok, jadi kami harus berbaring di tanah.